Absensi Pejuang Subuh
SAMPAIKAN MATERI: Guru SMP IT Sehati Bina Insani sampaikan materi pembelajaran melalui daring. Beragam upaya bisa dilakukan guru agar pengetahuan bisa tersampaikan kepada peserta didik.
Upaya Pembentukan Karakter Siswa
KLARI, RAKA – Membentuk karakter siswa saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Banyak cara yang bisa digunakan, salah satunya mewajibkan siswa absen saat salat Subuh.
Kepala SMP IT Sehati Bina Insani Adi Dewi Sartika mengatakan, untuk mmbentuk karakter siswa yang baik tentunya menjadi tugas para guru selama masa pandemi Covid-19. “Karena kita masih daring. Pertanyaanya, apakah kita bisa membentuk karakter siswa dengan tidak melakukan tatap muka?” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (7/9).
Ia menambahkan, untuk menjaga kualitas serta pembentukan karakter siswa yang islami, pihaknya membentuk program pejuang subuh. Setiap siswa diminta untuk melakukan absensi saat waktu salat Subuh. “Tujuan pertamanya sudah jelas, bahwa ini salah satu langkah agar siswa bisa menjaga shalat lima waktu, siswa harus absen dengan memfoto aktifitas beribadahnya, baik di rumah ataupun di masjid, karena setiap hari kita sudah bentuk guru-guru yang akan memantau absensi siswa,” tambahnya.
Adi mengaku, jika ada siswa yang tidak melakukan absensi pada saat waktu Subuh, ia akan memberikan sanksi melalui video call dengan hafalan Alquran. “Artinya bukan hukuman, tapi ini salah satu bentuk upaya kita dalam membentuk karakter siswa, bahkan siswa yang tidak melakukan salat Subuh juga mereka jujur, tidak bohong. Dan punishment yang kita berikan juga masih dalam konsep islami,” akunya.
Masih dikatakannya, program tersebut sudah berjalan sejak diterapkannya daring, pihaknya berharap upaya yang dilakukan bisa mencetak siswa yang jujur, berakhlak baik serta terus meningkatkan kapasitas keilmuannnya. “Yang pasti kita akan terus berusaha, supaya kita bisa mencetak siswa yang sesuai dengan visi misi SMP IT Sehati Bina Insani ini,” pungkasnya. (mal)