Mahasiswa Unsika Kreasikan Cibay
PROMOSIKAN CIBAY: (dari kiri ke kanan) Toto Prasetyo, Muhammad Syifa Syarofi, Mayasari, Sal Shadilla Nufaddilah, mahasiswa dan dosen pembimbing FISIP Unsika dalam mengolah cibay di ajang Kompetisi Bisnis Manajemen Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2020.
Lolos Kompetisi Bisnis Manajemen Mahasiswa Indonesia
KARAWANG, RAKA – Siapa bilang mahasiswa berjualan hanya akan mengganggu kuliah, nyatanya dengn berjualan juga bisa berprestasi. Tiga mahasiswa Unsika telah membuktikannya dengan lolos proposal Kompetisi Bisnis Manajemen Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2020 yang digelar Kemendikbud. Mereka adalah para mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) yakni Muhammad Syifa Syarofi (19), Sal Shadilla Nufaddilah (20) dan Toto Prasetyo (21) secara tim mengkreasikan jajanan pasar cibay (aci ngabarabay).
Syarofi yang akrab disapa Musfi selaku ketua menuturkan, cibay mereka dinamain Cibay Kangmus, merupakan makanan khas dari daerah priangan timur berupa aci yang dibalut dengan kulit lumpia. Produk mereka mempunyai beragam varian isi diantaranya sosis, mercon, bakso, keju, telur, keju mozarella, dan ayam pedas. Motivasinya mengikuti KBMI ingin mengembangkan usahanya di bidang kuliner. “Khususnya memperkenalkan makanan daerah sekaligus membuktikan bahwa makanan khas daerah tidak kalah populer dengan makanan asing dari luar negeri,” ucapnya.

Lolos KBMI tentu membuatnya sangat bahagia sebab hal itulah yang dia impikan sesuai dengan minatnya di bidang bisnis sejak SMA. Bisa menjadi perwakilan Unsika dalam ajang nasional antarmahasiswa memurutnya mempunyai kontribusi meningkatkan akreditasi fakultas dan program studinya.
Dengan proposal yang telah diterima oleh Kemendikbud, timnya berencana membuka outlet sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat sekitar. Sejauh ini mereka hanya berjualan dengan sistem pre order (PO). Ia juga ingin Cibay Kangmus dapat dikirim ke berbagai wilayah dan mempunyai reseller di berbagai wilayah. “Sementara ini kami hanya memiliki reseller di Cikarang, Karawang, Bekasi dan jakarta,” ujarnya.
Shadila yang berperan di bagian pemasaran menjelaskan, tugasnya di tim ini adalah mempromosikan produk mereka seluas mungkin. Ia juga mesti berpikir keras seperti apa bentuk promosi yang akan dilakukan. Disamping itu, gadis manis ini merangkap sebagai desainer toko yang nantinya akan mereka buat. “Kan kita insya Allah baru mau buat toko ya, jadi yang mikirin tokonya mau desainnya kayak apa itu aku juga,” ceritanya.
Saat ini promosi mereka baru sebatas melalui media sosial dan dari mulut ke mulut. Bertanggungg jawab di bidang pemasaran menurutnya punya tantangan tersendiri, sebab untuk promosi butuh perhitungan dan memprediksikan keuntungan yang didapat dengan promosi itu. Ia berharap kedepan Cibay Kangmus bisa lebih dikenal banyak orang dan bisa membuka lapangan pekerjaan. “Jadi bisa ngebantu aku sama teman-teman kuliah juga,” harapnya.
Sementara itu, dosen pebimbing mereka Dr Mayasari menyampaikan, menemukan potensi mahasiswanya saat Musfi memberinya Cibay tersebut. Ia melihat bahwa Musfi mempunyai potensi dan keuletan, ia juga tahu Musfi yang merupakan anak seorang tukang sayur ini selama kuliah juga sambil berjualan. Ia pun menyeleksi mahasiswa lainnya untuk membentuk tim. Ia sendiri sangat bersyukur dan mengapresiasi ketiga mahasiswanya yang berhasil lolos KBMI 2020. (din)