“Si Belang” Teror Klari
20 Warga Cibalongsari Demam Berdarah
KLARI, RAKA – Nyamuk aedes aegypti membuat resah warga di Kecamatan Klari. Banyak diantaranya harus dirawat di rumah sakit karena mengalami demam berdarah. Untuk mengantisipasi hal itu, UPTD Puskesmas Klari melakukan fogging di dua desa yang dinilai mengalami peningkatan kasus deman berdarah.
Bidang Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Entus mengatakan, demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang cukup berbahaya karena mampu melumpuhkan dan menelan korban jiwa. “Sumber penyakitnya dari nyamuk jenis aedes aegypti yang berkembang biak di lingkungan warga yang tanpa disadari,” ucapnya kepada Radar Karawang, Kamis (17/9).
Ia menambahkan, dari delapan desa yang menjadi wilayah kerja UPTD Puskesmas Klari, dua desa diantaranya mengalami peningkatkan kasus DBD. “Yang kita fogging itu di dua desa yaitu Desa Duren dan Cibalongsari. Contohnya Desa Cibalongsari, dari bulan Januari sampai pertengahan September sudah ada 20 kasus DBD,” tambahnya.
Ia mengaku pengasapan yang dilakukan di dua desa itu dilakukan secara gratis karena mendapatkan subsidi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. “Jadi yang mendapatkan fogging gratis ini cuma desa yang mengalami peningkatkan kasus, yang tidak ada menjadi ada, sama kasus kematian. Kalau di luar tiga poin ini biasanya dilakukan fogging secara mandiri atau swadaya masyarakat,” akunya.
Masih dikatakannya, selain melakukan fogging, upaya penekanan kasus DBD juga dilakukan pembentuk tim juru pemantau jentik (jumantik) yang bertugas mendatangi setiap lingkungan warga untuk memberikan himbauan dalam meminimalisir perkembangan nyamuk aedes aegypti. “Jadi warga akan diajak untuk mengubur barang-barang bekas yang berpotensi terjadinya genangan air bersih, karena nyamuk ini berkembang biak di tempat air bersih. Mudah-mudahan upaya ini bisa terus kita lakukan. Sebisa mungkin kita tekan terus kasus DBD ini,” pungkasnya. (mal)