Uncategorized

Langkah Cepat Bangun Sekolah Ambruk

CIAMPEL, RAKA – Ambruknya SDN Kutanegara II Kelas Jauh menjadi persoalan yang menghebohkan Karawang setelah peristiwa lion air pekan lalu. Banyak warga yang mendesak pemerintah untuk bisa segera mengambil langkah jitu untuk kembali membangun sekolah tersebut.

Sebenarnya sekolah terseut bisa dibangun dengan APBD Karawang meski tanahnya merupakan milik Perum Perhutani. Dengan catatan ada perjanjian dan kesepakatan yang dilakukan oleh pemda dan Perum Perhutani.
“Bisa dong, itu bisa dibangun sama angaran pemda, meskipun tanahnya milik perhutani,” ujar tokoh masyarakat Karawang Deden Darmansah, kepada Radar Karawang, Minggu (4/11).

Meskipun, tambah Deden ada prosedur yang harus ditempuh. Tapi tanah tersebut bisa dimohon ke perum perhutani dengan status pinjam pakai. “Jadi dengan pinjam pakai, kalau ada kesepakatan gak bakal jadi temuan BPK,” tambahnya.
Ia meminta pemerintah tidak usah takut dalam melakukan pembangunan untuk kepentingan masyarakat. Karena keberadaan pemerintah memang untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Ini ini persoalannya ada kemauan atau tidak untuk memperbaiki,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, jika sekolah tersebut belum diangarkan. Maka bisa dilakukan diskresi oleh bupati, dimana sekolah tersebut dibangun terlebih dahulu dan anggarannya dialokasikan di tahun 2019 mendatang. “Bupati harus melakukan diskresi, segera bangun sekolah itu, tentu dengan tahapan lelang yah,” bebernya.

Menurutnya, langkah diskresi yang dilakukan oleh bupati juga tidak berbenturan dengan aturan pengelolaan anggaran pemerintahan. Karena peruntukannya jelas dan kondisinya sangat mendesak. “Kalau jadi temuan BPK, kenapa ada sekolah yang dibangun padahal belum dianggarkan, ini karena kebutuhan mendesak,” tambahnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, yang dimksud dengan kebutuhan mendesak itu diantaranya, nasib atau keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Dimana seluruh siswaya akan berhenti mendapatkan haknya untuk menerima pendidikan. “Nasib siswa menjadi alasan yang tepat untuk melakukan diskresi,” tegasnya.

Lain dari itu ia juga menyampaikan, lagkah melobi perusahaan untuk membangun sekolah yang ambruk dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) juga bagus. Karena memang sekolah tersebut belum masuk APBD. “Kalau pakai dana CSR juga bagus, itu bisa dilakukan, yang jelas harus dilakukan langkah cepat,” pungkasnya.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dikabarkan tengah melobi perusahaan agar dana CSR perusahaan bisa digunakan untuk membangun sekolah tersebut.

Camat Ciampel Agus Sugiono menyampaikan, untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, pihaknya sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak termasuk dengan dinas pendidikan, DPRD dan pihak perusahaan. Hasilnya ada salah satu perusahaan yang menyatakan siap membangun sekolah yang ambruk itu. “Rencananya tiga lokal (yang akan dibangun) dengan dana CSR,” bebernya. (zie)

Related Articles

Back to top button