Pecinta Lingkungan Bikin Disinfektan Nabati
PEJUANG LINGKUNGAN: Para penggiat lingkungan menunjukan disinfektan nabati yang berhasil mereka buat secara bersama-sama.
TELUKJMBE TIMUR, RAKA – Bisa berbuat baik untuk sesama adalah hal yang memyenangkan. Seperti yang dirasakan sejumlah pegiat pecinta lingkungan di Karawang, yang dengan senang hati sukarela membuat disinfektan nabati untuk dibagikan ke sejumlah puskesmas dan posyandu di Kecamatan Telukjambe Timur.
Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Berkah Amanah Irawan menuturkan, kegiatan tersebut merupakan pelatihan taggap Covid-19 dari Balai Besar Peningkatan Produktifitas. Terdapat empat komunitas yang terlibat dalam pelatihan ini, diantaranya KSM Berkah Amanah, KSM Sahabat Lingkungan, Baraya Runtah, dan Kelompok Wanita Tani Balonggandu. “Kalau dari KSM Berkah Amanah sekitar 10 orang yang ikut,” tuturnya.
Ia menjelaskan pembuatan disinfektan nabati ini memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun kelor, jeruk purut, daun sirih, dan batang serai. Selama 10 hari sejak 23 September hingga 2 Oktober, mereka membuat disinfektan tersebut di TPS3R KSM Sahabat Lingkungan, Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar. “Alhamdulillah teman-teman sudah tahu cara membuatnya, harapannya dapat membantu pemerintah dalam mengatasi Covid-19 dengan tidak mengandalkan produk pasaran atau bantuan pemerintah, tapi kita bisa membuat disinfektan ini sendiri,” tambahnya.
Kelompok Wanita Tani Desa Balongganddu juga terlibat dalam kegiatan ini. Sang ketua, Wiwin Winarti menuturkan, hal ini menjadi pengalaman baru baginya dan rekan-rekan wanita tani lainnya. Ilmu seperti ini menurutnya dangat bermanfaat, terutama untuk meningkatkan produktivitas selama pandemi. “Interest banget, bahagia banget bisa ikut, tahunya kan kita tuh beli tapi gak tahu kandungannya apa, ternyata ada yang lebih alami,” ucapnya.
Menurutnya ilmu seperti ini sangat bermanfaat untuk diterapkan di lingkungan. Terlebih bagi para wanita tani bisa menjadi peluang tersendiri untuk tambahan nilai ekonomi. Ilmu yang didapat di sini menjadi bekal untuk nantinya mereka bisa memproduksi sendiri dan menjualnya. “Mantap pokonya, disini juga kita bisa berbagi wawasan lingkungan dengan teman-teman komunitas lainnya,” ungkapnya.
Perwakilan KSM Sahabat Lingkungan Diding Nuryadi mengatakan, proses pembuatan disinfektan nabati relatif mudah. Ketimbang disinfektan pada umumnya yang menggunakan bahan kimia, disinfektan ini lebih ramah lingkungan. Ia berharap kegiatan seperti tak sekadar booming melainkan harus tetap berjalan. “Lebih ditingkatkan lagi, lebih banyak lagi kader-kader yang muncul,” harapnya. (din)