Ekspor Keramik dan Manggis Terpuruk
LESU: Perajin keramik di Plered membuat kerajinan dari tanah liat. Sayangnya pasar ekspor saat ini tengah lesu.
PURWAKARTA, RAKA – Sejumlah sektor perekonomian masyarakat turun akibat wabah corona. Dua di antaranya pada produk ekspor unggulan Kabupaten Purwakarta, keramik Plered dan buah manggis.
Kabid Usaha Kecil Menengah Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Peridustrian Kabupaten Purwakarta Ahmad Nizar mengatakan, pandemi membawa dampak buruk pada hampir semua sektor. Pil pahit ini diakuinya juga ditelan para pelaku usaha lokal.
Ekspor keramik asal Plered dan buah manggis bahkan rata-rata mengalami penurunan permintaan diperkirakan mencapai 50 persen. Padahal sebelumnya, ekspor manggis maupun keramik cukup tinggi. “Memang, pasar luar negeri sedang mengalami kelesuan akibat corona. Tapi ada berkah tersendiri, karena pasar dalam negeri justru mengalami geliat. Jadi, keramik saat ini justru diminati masyarakat dalam negeri. Kalau manggis, pada Oktober ini belum memasuki masa panen raya,” ujarnya, Rabu (7/10).
Sejauh ini potensi ekspor keramik asal Plered cukup menjanjikan, per tahunnya bisa mencapai 400 sampai 1.000 kontainer. Omzetnya pun cukup besar yakni mencapai Rp1-3 miliar per kontainer. Adapun negara-negara tujuan ekspor keramik yakni Eropa, Amerika Serikat, Arab Saudi dan Korea Selatan.
Sementara ekspor manggis negara tujuannya yakni China, Jepang serta negara-negara di Asia Tenggara. “Khusus untuk manggis, tidak ada batas tertentu. Berapa pun hasil budidaya petani ini, pasti akan terserap oleh pasar ekspor. Terutama, pasar di negara Tirai Bambu itu,” pungkasnya. (gan)