PAKISJAYA, RAKA – Meski proses evakuasi serpihan dan korban pesawat Lion Air JT-610 terus berlangsung, dan aksi bersih-bersih pantai yang dilakukan PCNU, FPI, Banser, dan Majelis Silaturahmi Karawang sudah dilakukan. Kemarin, giliran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mendoakan korban pesawat nahas itu, yang jatuh di pantai Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya.
Intinya, dalam doa itu mengisaratkan agar tim evakuasi jangan kendur semangatnya mencari sisa korban yang belum ditemukan. Selain mendoakan penumpang pesawat itu yang meninggal dunia. “Kami mendoakan seluruh pihak yang menjadi korban, keluarga yang ditinggalkan, serta tim gabungan yang telah membantu. Semoga diberikan kesabaran atas musibah ini,” ujar ketua FKUB Karawang KH Tajudin Noor.
Tajudin mengatakan usai pelaksanaan doa bersama, pihaknya turut berduka atas kejadian yang memilukan tersebut. Khususnya kepada korban, semoga meninggal dalam keadaan husnul khotimah, dan keluarga yang di tinggalkan agar diberi ketabahan. “Semoga mereka Husnul khotimah dan diberi kesabaran,” ucapnya.
Dikatakan, ada hikmah dibalik musibah jatuhnya pesawat tersebut, karena ketika musibah datang, disitulah terlihat kasih sayang Allah kepada hambanya. Manusia belum tahu hikmah di balik musibah ini. Hikmah ini yang direspon FKUB dengan menginisiasi doa bersama. “FKUB memfasilitasi untuk semua ini. MUI dan tokoh-tokoh lintas agama berdoa untuk yang mendapat musibah, baik yang meninggal ataupun yang ditinggalkan,” ujar Tajudin.
Selain tokoh-tokoh lintas agama, hadir dalam doa bersama itu Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya disamping personel tim SAR gabungan TNI/POLRI, Basarnas, BPBD Karawang, dan relawan evakuasi di posko pantai Tanjungpakis yang ikut membantu proses pencarian dan evakuasi jenazah serta serpihan pesawat. Sementara, prosesi doa dimulai dari agama Islam kemudian Kristen, Budha, Hindu, dan Konghucu secara bergantian mengirimkan doa untuk korban jatuhnya pesawar Lion Air JT 610. (rok)
