Penyandang Disabilitas Dilibatkan Kawal Pilkada

KERJASAMA: KPU gandeng penyandang disabilitas untuk sukseskan pilkada.
KARAWANG, RAKA – Penyandang disabilitas Kabupaten Karawang dilibatkan sebagai relawan demokrasi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Karawang tahun 2020. Bahkan, diantara mereka juga ada yang ikut serta sebagai penyelanggara pilkada serentak.
Nanang Kosim, ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Karawang mengatakan, sekarang ini pihaknya tengah mendorong disabilitas untuk menjadi KPPS maupun PTPS, karena sekarang ini tahapan rekrutmen KPPS maupun PTPS sedang berlangsung. Pihaknya mengaku ada beberapa penyandang disabilitas sudah daftar untuk menjadi penyelanggara pilkada yakni KPPS maupun PTPS. “Kita ikut mengawal temen-temen kita yang ikut daftar di KPPS dan kemarin di PTPS pengawas Bawaslu juga,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Minggu (11/10).
Kemudian, kata dia, belum lama ini pada Sabtu (10/10) pihak PPDI turut dilibatkan mengikuti bimbingan teknis sebagai Relawan Demokrasi (Relasi) pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karawang 2020. Kata dia, hal tersebut merupakan bagian dari kepedulian PPDI terhadap keberlangsungan pesta demokrasi.
“PPDI turut mengawasi suara penyandang disabilitas yang akhir-akhir ini dianggap sebagai kelompok masyarakat yang tidak peduli terhadap kegiatan dalam kepemiluan,” ujarnya.
Dengan demikian, kata Nanang, disabilitas di daerah Kabupaten Karawang untuk terlibat di dalam setiap penyelenggaraan baik ditingkat kecamatan maupun desa. “Alhamdulillah di beberapa kecamatan sudah banyak penyandang disabilitas yang diterima sebagai penyelanggara pilkada,” katanya.
Nanang menyebut, secara utuh penyandang disabilitas di kota lumbung padi ini lebih dari 5.000 orang dan itu pun tidak semua termasuk sebagai hak pilih. Pihaknya meminta disabilitas untuk ikut serta berpartisipasi dalam event kepemiluan baik itu pilkada, pileg, pilpres ataupun yang lain. “Kami ingin mengajak penyandang disabilitas ini untuk pro aktif baik menggunakan hak pilihnya maupun terlibat dalam penyelenggaraan,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, PPDI ingin memperlihatkan kepada publik bahwa penyandang disabilitas tersebut mempunyai hak pilih dan kemampuan untuk mensukseskan keberlangsungan kepemilihan, sehingga kedepannya pemimpin yang dihasilkan dari hasil pemelihan yang turut melibatkan disabilitas tersebut lebih peduli.
Nanang menambahkan, untuk pilkada tahun ini pihaknya kerap berkoordinasi dengan KPU salah satunya terkait tahapan penyelenggaraan. Kata Nanang, untuk penyandang disabilitas dari anggota PPDI yang ikut serta dalam penyelenggara pilkada sekitar 93 orang. “Ini anggota (PPDI) saja, kita tidak tahu disabilitas yang lain, karena kadang kala ada masukan dari PPK yang lain,” pungkasnya. (mra)