Purwakarta Rawan Banjir
NUMPUK : Tumpukan sampah yang berasal dari limbah rumah tangga terlihat menggunung di pinggir jalan.
PURWAKARTA, RAKA – Musim penghujan sudah tiba, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta mulai mengantisipasi terjadinya banjir akibat sampah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah pada DLH Kabupaten Purwakarta, Acep Yuli mengaku pada musim hujan petugas kebersihan diintensifkan.
Masyarakat juga diimbau untuk disiplin membuang sampah dan tidak membuang sampah ke saluran air. Karena hal itu akan terjadi pendangkalan bahkan tersendat yang mengakibatkan air meluap ke permukaan. “Simpan sampah di lingkungannya masing-masing mulai pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB. Sebab, pada pukul 07.00 WIB sampah langsung mulai diangkut oleh para petugas dengan kendaraan sampah dan dibuang ke TPA Cikolotok,” ujarnya.
Adapun jumlah petugas yang disiagakan sebanyak 400 orang tersebar di Purwakarta. Ia menyebut jumlah tersebut dapat dikatakan masih kurang ideal namun akan dimaksimalkan menjaga kebersihan Purwakarta. “Soal luapan air di sungai kami hanya fokus menjaga aliran air Sungai Cimunjul dengan membentuk satu tim berisikan 15 orang untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di aliran sungai itu. Karena sungai Cimunjul mengalir ke tengah kota,” kata Acep.
Tak hanya petugas, 60 armada pengangkut sampah hanya bisa melayani 11 dari 17 kecamatan yang ada, kecuali Kecamatan Sukasari, Kecamatan Maniis, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Darangdan, Kecamatan Bojong, dan Kecamatan Kiarapedes.
Begitu juga penyapu jalan hanya di sekitar kota dan itu juga belum semua jalur ada. “Seperti masih kosong dari Jalan Perempatan H Iming sampai Parcom pada siang hari,” ujar dia.
Ia mengaku tidak bisa menjangkau semua kecamatan untuk mengangkut sampah. Untuk itu, masyarakat harus bisa mengelola sampah menjadikan nilai ekonomi. “Pemkab sempat meminta kewilayahan untuk bisa melakukan pengelolaan sampah mandiri guna mendorong desa bisa mengelolanya sendiri dan memberdayakan warga,” ujar Acep. (gan)