Kucing-kucingan dengan Satpol PP, Alat Latihan Disita
KARAWANG, RAKA – Karawang saat ini nampaknya menjelma menjadi kota dengan seabrek komunitas anak muda di dalamnya. Mulai dari komunitas sosial, keagamaan, seni, literasi dan tentunya olahraga. Belakangan mereka semakin eksis untuk mengekspresikan diri yang pada akhirnya mengubah wajah Karawang menjadi kota yang lebih kreatif.
Salah satu yang memberi warna baru di Karawang adalah hadirnya para pecinta skateboard. Sedikitnya ada dua komunitas olahraga ekstrim ini, yakni Karawang Skateboarder dan Cikampek Skateboarder. Bukan hanya itu, muncul juga komunitas-komunitas kecil di sejumlah desa. “Saya lihat di daerah-daerah juga ada yang main skaterboard, beberapa anak main bareng gitu,” ungkap Gessa Mardika, salah satu perintis Karawang Skateboarder yang saat ini dipercaya menjadi pelatih jelang Porda Jawa Barat 2022.
Pria yang akrab disapa Gege ini bercerita, tahun 2002 silam belum banyak komunitas di Karawang. Ia yang belum lama pindah dari Jakarta merasakan perbedaan yang kontras, tak ayal ia bingung untuk menyalurkan hobinya bermain skateboard. Singkat cerita ia mendapati pecinta skateboard lainnya dan mulai berlatih bersama. “Saya nyamperin distro-distro kecil nanya komunitas skateboard, kemudian ketemu sama komunitas BMX, Alhamdulillah dibantu nyari yang suka main skateboard juga, awal-awal kita main itu sekitar lima orang,” tuturnya.
Para anak muda ini saat itu kerap latihan di sekitar GOR Panatayudha. Seiring waktu berjalan bermunculan pecinta skateboard lainnya. Merek baru menyatakan diri sebagai komunitas sekitar 10 tahun yang lalu. “Semenjak bupati Dadang S Muchtar memberikan kita legal lapangan di Karangpawitan, ada lapangan voli bekas yang sudah tidak dipakai, kata beliau ini untuk anak-anak skateboard berlatih di sini,” kenangnya.
Seiring waktu berjalan, dukungan pemerintah Karawang kembali terasa dengan dibangunnya skatepark di kawasan Resinda. Sayangnya saat ini fasilitas tersebut terbengkalai dan tidak bisa digunakan karena bergesernya tanah. Bahkan juga sempat terjadi sengketa lahan. Sedangkan tempat latihan mereka di Karangpawitan pun sudah tak bisa digunakan.
Pada akhirnya para skateboarder ini kembali berlatih di fasilitas umum yang tidak khusus dibuat untuk bermain skateboard, salah satunya adalah lapangan Karangpawitan. Tak ayal mereka kerap kucing-kucingan dengan aparat Satpol PP, puncaknya adalah saat peralatan berlatih mereka di lapangan Karangpawitan disita Satpol PP pada awal September lalu.
Kasus penyitaan tersebut cukup viral, namun menjadi berkah tersendiri bagi skateboarder. Tak lama dari kejadian itu, KONI Karawang mulai merangkul mereka, hal ini juga tak lepas sebab dipertandingkannya cabor skateboard pada Porda Jawa Barat 2022 untuk pertama kalinya. Skateboard Karawang memang belum punya organisasi independen, sementara mereka masih menginduk pada Persatuan Olahraga Selatu Roda (Porserosi) Karawang. “Wacananya tahun depan mulai dibangun skatepark, bukan cuma buat skateboard doang sih tapi olahraga lainnya juga, sama kayak di Kalojodo (Jakarta),” ungkapnya.
Gege menilai perkembangan skateboard di Karawang sudah lebih maju, meski ia mengakui motivasi para anak muda biasanya sekadar karena menganggap olahraga ini keren. Dengan menjadi salah satu cabor porda, hal itu menjadi pemantik mereka untuk merubah mindset dari sekadar hobi. Mereka menemukan secercah harapan untuk menjadi atlet profesional. “Kompetisi mulai terjadi di dalam komunitas, karena mereka sekarang sudah mengejar target,” tuturnya.
Perkembangan skateboard bukan hanya sebagai olahraga melainkan juga sebagai budaya (culture), hal ini pun menurut Gege mulai terasa di Karawang. Salah satunya adalah dalam ranah fashion, gaya berpakaian skateboarder Amerika di era 90’an mulai kembali mencuat. Saat ini juga mulai muncul banyak distro di Karawang yang bahkan berani mensponsori para skateboarder, meski baru merintis usaha. Hal ini juga membuktikan skateboard berdampak pada ekonomi kreatif di Karawang.
Ia sendiri yakin kedepan fasilitas untuk berlatih skateboard di Karawang semakin memadai. Sebab itu ia berharap para skateboarder Karawang lebih fokus kepada latihan, dan tidak mudah terganggu hal lain terlebih hal-hal negatif. “Karena yang saya rasakan pergaulan anak muda sekarang lebih luas dan terkendali,” pungkasnya. (din)