Waspadai Penyakit di Musim Hujan
Nugraha
KARAWANG, RAKA – Musim hujan tentunya menjadi berkah dan membawa banyak manfaat untuk kehidupan. Meski demikian, masyrakat juga perlu waspada akan datangnya penyakit yang kerap muncul saat musim hujan.
“Bisa penyakit pernapasan, bisa penyakit pencernaan, bisa juga penyakit kulit,” ungkap Kepala Puskesmas Telukjambe Timur Nugraha, Kamis (5/11).
Nugraha menjelaskan, inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dipengaruhi oleh perubahan cuaca, misalnya cuaca dingin yang ekstrem. Pada umumnya gangguan kesehatan yang dialami masyarakat adalah ISPA atas seperti flu, batuk, dan demam. Namun jika hal itu tidak ditangani dengan cepat dan baik beresiko terjadi ISPA bawah diantaranga bronkitis atau bahkan peneumonia. “Yang akhirnya timbulnya sesak napas kalau peneumonia, hampir mirip dengan (gejala) Covid-19,” terangnya.
Gangguan saluran pencernaan yang rentan terjadi saat musim hujan adalah diare. Gejalanya adalah intensitas buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi feses yang encer. Kolera juga rentan terjadi dengan gejala yang sama namun bau kotoran seperti air bekas cucian beras. Dua penyakit ini diakibatkan adanya bakteri dalam saluran pencernaan melalui makanan atau minuman. Sebab, saat musim hujan harus betul-betul memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan.
Adapun penyakit kulit yang kerap muncul saat musim hujan adalah dermatitis atau radang kulit yang menyebabkan ruam dan rasa gatal. Penyakit ini terutama sangat rentan ketika terjadi banjir. Genangan air yang kotor dapat menularkan bakteri melalui luka yang terbuka atau bahkan bekas garukan.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) mulai dari kebersihan diri, kebersihan lingkungan, dan kebersihan asupan makanan. Terlebih saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. “Kalau memang kotor tangan dan badan, ya segeralah bersihkan, supaya tidak terhadi penyakit kulit atau diare,” pesannya. (din)