Mendongeng untuk Mendidik
BELAJAR MENDONGENG: Maestro dongeng, Hendra Wijaya Putra sedang mengajarkan cara mendongeng yang menarik dan benar. Mendongeng bisa mempermudah menyampaikan materi pendidikan kepada anak.
KARAWANG, RAKA – Mengajarkan nilai-nilai kebaikan akan lebih efektif jika dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Mendongeng adalah salah satu cara memberikan pendidikan yang cukup efektif terutama kepada anak-anak. Maka tak heran jika para pegiat literasi Karawang mulai mencoba belajar mendongeng.
Salah satu pegiat literasi tersebut adalah Ayu Sri Indriyani, yang mengaku belum lama ini belajar mendongeng.
Ia menuturkan, ketertarikannya dimulai semenjak Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) mengadakan pelatihan mendongeng beberapa bulan yang lalu. Namun di luar itu ia juga kerap berlatih sendiri secara otodidak agar bisa mendongeng lebih baik.
Ayu menjadi salah satu agen bercerita FTBM Karawang, misi mereka adalah mendongeng di masing-masing TBM yang mereka kelola. Menurutnya, selain memberi edukasi kepada anak, manfaat dongeng lainnya adalah melatih fokus. “Soalnya mereka kan dilatih untuk menyimak cerita yang didongengkan,” ucapnya, Minggu (8/11).
Menurut Ayu, dongeng bukan hanya sekadar membacakan cerita melainkan butuh keterampilan khusus. Sebab itulah jarang ditemui orang yang bisa mendongeng dengan benar. Ia sendiri merasa teknik suara berbagai karakter adalah salah satu hal yang sulit dalam berlatih dongeng. “Pengen banget bisa, masih belajar, kadang suka grogi juga,” ujarnya.
Maestro dongeng, Hendra Wijaya Putra menyampaikan, dongeng memiliki berbagai ragam dan warna. Dengan dongeng bisa mengangkat pendidikan, budaya, dan lain sebagainya. Hal ini sebab alur cerita pada dongeng mengandung unsur nilai kebaikan. “Dongeng saat ini sudah bisa dikemas dan bahkan dongeng itu menjadi bahan orator para motivator,” ucapnya yang juga pendiri Teater Lumbung Karawang.
Baginya dongeng adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan anak yang menjelma menjadi pendidikan yang menyenangkan. Dengan demikian anak akan lebih mendengarkan dan lebih tertarik, sehingga lebih mudah menyerap materi yang disampaikan. Dalam pendidikan formal, pelajaran berhitung misalnya, dongeng pun bisa diterapkan sebagai metode penyampaian materi pembelajaran. (din)