Maju tak Gentar Melawan Covid-19
KARAWANG, RAKA – Hari ini tepat tanggal 10 November. Dikenal dengan Hari Pahlawan. Jika dulu pahlawan selalu dikisahkan dengan cerita heroik di medan tempur, kini petugas kesehatan adalah pahlawannya, the real hero. Mereka dengan gagah berani melawan virus mematikan yang dikenal dengan nama Coronavirus Disease-2019 (Covid-19). Mengenakan hazmat, masker, pelindung wajah, sarung tangan hingga sepatu boot pun belum tentu aman dari corona. Buktinya sudah banyak petugas kesehatan di Kabupaten Karawang yang terpapar, satu diantaranya bahkan meninggal dunia. Namun mereka tetap tegar, ikhlas, dan bertanggung jawab menjalankan tugasnya.
Petugas Ruang Isolasi Covid-19 RSUD Karawang Endang Muslihat mengatakan, bertugas sebagai tenaga kesehatan lebih berisiko terhadap penularan virus tersebut. Saat ini, berdasarkan keterangan dari juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang beberapa hari lalu, tenaga kesehatan yang terpapar mencapai 103 orang. Bahkan satu orang diantaranya meninggal dunia. “Sekarang itu tenaga kesehatan bukan garda terdepan sebagai penanganan, tetapi garda terdepan menjadi korban,” ucapnya kepada Radar Karawang, kemarin.
Endang yang bertugas sebagai pencegahan dan pengendalian infeksi covid-19 di RSUD Karawang, mengaku memiliki intensitas tinggi berinteraksi dengan pasien corona. Kekhawatiran pada awal bertugas di lingkungan pasien corona ini tentu dirasakannya.
“Khawatir pasti ada. Karena tenaga kesehatan juga manusia biasa,” akunya.
Menurutnya, untuk mengatasi kekhawatirannya selama bertugas, dia terus menambah pengetahuan dan informasi-informasi mengenai prosedur dan protokol kesehatan.
“Dengan terus mengupgrade pengetahuan dan ilmu dari WHO, kementerian tentang covid, perlahan tidak menjadi takut,” ujarnya.
Endang juga menambahkan, saat ini pihaknya sudah mengatur dan mengkonsep zona di RSUD Karawang. Untuk itu, selain di ruang isolasi, ada ruangan lain merupakan zona hijau dan aman dari corona.
“Justru yang harus ditakuti oleh masyarakat itu bukan di sini (RSUD) tetapi di luar sana saat berkerumun, dan tidak menggunakan masker. Di sini setiap ruang isolasi disekat dengan ruang kosong antar room, sehingga dipastikan ruang lain steril,” jelasnya.
Programer Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Cikampek Sintia Ampera Dewi mengatakan, tenaga medis juga merupakan manusia biasa yang memiliki rasa tanggung jawab. Seperti saat bulan Ramadan dulu, di tengah sibuknya pelayanan serta antisipasi wabah virus corona, dia harus menjalankan ibadah puasa. “Jujur saja kalau capek saya sangat capek. Apalagi kalau sudah turun ke lapangan, kadang kita gemeteran karena harus puasa juga,” tambahnya.
Namun dari kesibukan serta rasa lelahnya tidak membuat dia menyerah. Justru dengan menjalankan ibadah puasa, dia mampu melatih mental serta keimanannya lebih baik lagi. “Capek sih wajar tapi kalau kesal sih tidak. Apalagi menjadi petugas kesehatan memang cita-cita saya dari kecil, maka dari itu saya menikmati profesi ini,” akunya.
Petugas Balai Pengobatan Umum dan Lansia UPTD Puskesmas Cikampek Nurida Rukmina mengungkapkan, setiap manusia memiliki emosional secara alamiah, namun perasaan tersebut dapat diredam dengan terus meningkatkan keimanan melalui ibadah kepada Allah SWT. “Semua kita kembalikan pada niat dan rasa ikhlas kita. Kalau memang kita tulus everything is ok, kita mencintai pekerjaan ini, kita bangga walaupun harus capek,” pungkasnya.
Di sisi lain, petugas kesehatan juga harus berhadap dengan masyarakat yang ngeyel dan tidak mau tahu soal protokol kesehatan. Diceritakan oleh dokter UPTD Puskesmas Cikampek Darwinshah Amril, tidak sedikit masyarakat yang masih tidak peduli dengan kesehatannya. Seperti tidak mengenakan masker saat di luar rumah. “Masih ada saja pasien atau pengunjung yang masih ngeyel tidak menggunakan masker. Bahkan, petugas kesehatan pun kena semprot ketika dikasih tahu dan arahan agar menggunakan masker,” ucapnya.
Dia selalu memberikan himbauan dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona, dengan menjalankan anjuran pemerintah. Seperti Social distancing, physical distancing, menjaga kesehatan dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker saat bepergian, hindari tempat keramaian, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. “Sebagai petugas medis, berbagai cara harus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona,” ungkapnya. (nce)