Pemuda Purwakarta Hijaukan Indonesia
TUNJUKAN PRODUK : Kabid Kepemudaan, Ahmad Arif Imamulhaq bersama dengan para pemuda pendiri Hijaukan Indonesia saat menunjukkan mesin pemilah sampah.
PURWAKARTA, RAKA – Tanpa inovasi, suatu masyarakat takkan pernah bisa maju untuk mewujudkan kesejahteraan bahkan tak akan mampu mempertahankan eksistensinya, punah. Maka dari itu inovasi sangat penting untuk ditumbuhkan di kalangan generasi muda bangsa ini.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kepemudaan pada Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq, saat mengapresiasi inovasi pembuatan mesin pemilah sampah gagasan beberapa anak muda.
Menurut pria yang akrab disapa Arif itu, dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002, Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau pun perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks keilmuan yang baru, ataupun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam produk ataupun proses produksinya. “Tentu kita mesti bangga dengan inovasi yang dibuat oleh anak-anak muda Purwakarta ini. Inovasi ini menunjukkan masih hadirnya generasi muda dalam mencari solusi yang lebih baik dan bermanfaat bagi diri dan lingkungannya,” ujar Arif, Minggu (15/11).
Terlebih, lanjut dia, anak-anak muda ini sedang berupaya mengembangkan suatu wirausaha yang fokus terhadap pengelolaan sampah atau limbah tanpa mengenal gengsi. “Kita harus berbangga pada beberapa anak muda yang tengah merintis usaha pengolahan sampah plastik dengan nama Hijaukan Indonesia. Beberapa anak mudah itu, Robi Ramadan, Aditya Saepulloh, Eldi Septi, Nizal Zaim Karamy, dan Farlan Rachman Maulana,” ujar Arif.
Diketahui, Hijaukan Indonesia adalah sebuah perusahaan yang didirikan pada tanggal 2 Maret 2020 dan bergerak dalam bidang daur ulang sampah tidak berbahaya atau waste management yang mengelola sampah plastik menjadi kebutuhan industrial.
Sementara, Direktur Utama Hijaukan Indonesia, Robi Ramadan, mengungkapkan meski muda dalam usia, namun mereka memiliki personel dan tim kerja yang professional, berkompeten dan enerjik. “Kami berusaha terus belajar dan memahami kebutuhan bahan baku industrial dengan baik, tanggap pada tuntutan era digital dan selalu berupaya berinovasi untuk mencari pemecahan masalah,” ujar Robi.
Dia menambahkan, dirinya berama teman-teman akan selalu berusaha untuk tumbuh dan berkembang serta berkompetisi bahkan memenangkan persaingan dengan perusahaan lain. “Kami memiliki tekad kuat untuk menghijaukan Indonesia dari sampah yang belum dikelola secara maksimal dengan memberdayakan masyarakat sekitar dan membuat sebuah gerakan sosial guna mengurangi sampah plastik dengan tata kelola yang baik dan memanfaatkan teknologi digital,” jelas Robi didampingi rekan-rekannya.
Menurutnya, Hijaukan Indonesia memiliki misi menjadi role model industri sampah plastik nomor satu di Indonesia berbasis teknologi yang berdampak pada pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat secara luas. “Hari ini, kami ingin menunjukkan inovasi yang telah dibuat berupa mesin pemilah sampah plastik dan siap untuk diproduksi secara massal apabila diperlukan. Mesin ini akan lebih memudahkan kami dalam produksi dan menghasilkan nilai tambah yang lebih bermanfaat. Ongkos pembuatannya tidak sampai tiga puluh juta rupiah. Dan, kang Aditya Saepulloh yang mendesain mesin ini,” jelasnya.
Diakui Robi, secara bertahap pihaknya akan terus meningkatkan produktivitas pengumpulan sampah plastik dengan menggunakan sistem yang terintegrasi, melakukan riset dan inovasi. “Sesuai dengan pengembangan teknologi, melakukan scale-up sistem produksi sampah plastik secara terukur hingga memenuhi kuota ekspor serta membangun kolaborasi dengan berbagai pihak yang mempunyai integritas dalam pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya. (gan)