KARAWANG

Ketimbang Ngemis Karawang

MENOLAK NGEMIS: Para anggota Ketimbang Ngemis Karawang bersama lansia yang gigih menjadi pedagang dibanding pasrah meratapi hidup.

Rutin Memviralkan Warga Miskin yang Menolak Ngemis

KARAWANG, RAKA – Di tengah zaman yang katanya semakin maju, banyak didapati orang tua atau lansia yang masih mau berusaha dalam keterbatasan fisik maupun usia untuk mencari nafkah.

Berbagai upaya mereka lakukan untuk menghidupi diri sendiri atau keluarganya dan menolak untuk mengemis. Kenyataan inilah yang menggugah komunitas Ketimbang Ngemis Karawang (KNK) untuk mengapresiasi dan membantu para pejuang hidup tersebut, yang kerap mereka sebut sebagai sosok mulia (solia).

Ketua KNK Rizki Amarul Kusumah mengatakan, KNK terbentuk sejak tahun 2015 dan mulai aktif bergerak pada awal tahun 2016. KNK sendiri merupakan salah satu cabang regional dari komunitas Ketimbang Ngemis yang tersebar di seluruh indonesia. Bentuk apresiasi mereka dengan cara memviralkannya di sosial media agar netizen tergerak untuk membeli atau menggunakan jasa para solia. “Kita mengkampanyekan ayo beli dagangan solia ini, dengan membeli sama dengan memberi. Ketimbang Ngemis sendiri slogannya say no to mengemis,” tuturnya, Senin (16/11).

Mereka aktif mengkampanyekan gerakan ini melalui berbagai platform sosial media, salah satunya dengan akun @ketimbang.ngemis_karawang di Instagram. Selain mempromosikan usaha para solia, mereka juga mewadahi para dermawan yang ingin memberikan donasi. Dana yang tekumpul nantinya akan diberikan kepada solia. “Tapi sebelumnya harus kita survei sebelum eksekusi, untuk memastikan mereka memang membutuhkan dan keluarganya mau menerima,” terangnya.

Di Karawang sendiri saat ini telah ada 25 anggota yang bergabung, belum termasuk para voluntir. Ia berharap KNK dapat lebih aktif dan memberi manfaaat lebih bagi para solia terutama di Karawang.

Salah satu anggota KNK Rizal Fahmi telah bergabung sejak 2016. Motivasinya bergabung sebab sejak masih kuliah memang kerap aktif dalam kegiatan sosial. Sebab itulah sekembalinya ia ke Karawang ia mencari kegiatan serupa sampai akbirnya berlabuh di KNK. “Dari kita sendiri ada strukturnya, salah satunya ada divisi FE (field exekutor), jadi saat kita mendapat informasi dari netizen, kemudian tim FE survei, kalau memang masuk kategori kita lakukan eksekusi,” paparnya.

Rizal mengaku sebelum bergabung dengan KNK kerap dilema saat ada pengemis yang mendatanginya. Di satu sisi ia merasa iba dan ingin memberi namun di sisi lain ia tahu dalam agama yang diyakininya mengemis adalah hal yang tidak dianjurkan. Setelah bergabung KNK, ia lebih punya pendirian dan bisa melihat sebetulnya mereka punya pilihan lain untuk berusaha ketimbang mengemis. Maka tak jarang ia kerap membeli sesuatu dari solia meskipun sedang tak membutuhkannya dengan niat membantu. “Sama seperti kita membantu si pengemis untuk terus-terusan mengemis,” ucapnya.

KNK juga mempunyai kegiatan garage sale, yakni menjual pakaian bekas layak pakai dari para donatur. Dalam sebulan sekali mereka biasa menjualnya di sekitaran lapang Karangpawitan. Kepala Divisi Entrepreneur Andre Fernando yang menjalankan program ini mengatakan, uang hasil penjualan garage sale nantinya 100 persen digunakan untuk membantu solia. “Selain donasi kita juga mandiri, mulai dari operasional sampai kegiatan donasi kepada solia,” jelasnya.

Andre yang bergabung sejak 2018 merasa kegiatan membantu duafa ini cocok dengan dirinya. Awalnya sekadar diajak teman sampai akhirnya ia mendapati kesan positif dari kegiatan komunitas ini. Ia menjadi lebih bersyukur dengan menyadari dirinya masih cukup beruntung daripada banyak orang lainnya. “Ngeluh itu sudah bagian dari semua orang lah, tetapi ada pengingat, ketika kita mengeluh oh iya ada yang kondisinya lebih parah dari saya, jadi tetap berusaha dan jangan menyerah,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button