Tidak Takut Lagi Datang ke Puskesmas
BEROBAT: Dokter Puskesmas Adiarsa memeriksa kondisi pasien. Di awal masa pandemi banyak masyarakat yang takut terkena Covid-19 ketika datang ke puskesmas, tapi kini kekhawatiran tersebut tidak ada.
KARAWANG, RAKA – Sudah banyak petugas medis terkonfirmasi positif Covid-19, terutama dari petugas puskesmas. Namun, hal tersebut tak membuat masyarakat khawatir, mereka tetap datang ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Puskesmas Adiarsa, Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur, saat ini pelayanan berjalan normal meski masih dalam masa pandemi Covid-19. Disamping itu, masyarakat pun sudah tidak takut untuk berkunjung ke puskesmas. “Di awal-awal (pandemi) memang kunjungan pasien sempat menurun, tapi saat ini alhamdulillah sudah normal lagi,” ungkap Kepala Puskesmas Adiarsa Veronica Maulana, Senin (16/11).
Vero menilai, masyarakat telah lebih memahami tata cara mengunjungi puskesmas selama pandemi Covid-19. Bahkan masyarakat juga lebih memperhatikan kesehatan mereka dan mewaspadai penularan virus ini. Tak ayal sejumlah pengunjung puskesmas datang untuk memeriksakan diri karena merasa adanya gejala-gejala yang mengarah pada Covid-19. “Kalau banyak sih tidak, tapi setiap bulannya ada saja yang datang kesini mereka mengadari dirinya sudah ada gejala-gejala,” tuturnya.
Kesadaran seperti ini bukan hanya terjadi pada pengunjung yang memiliki latar belakang pendidikan atau ekonomi tinggi. Masyarakat pada umumnya bahkan cenderung lebih banyak yang peduli pada kondisi kesehatan mereka. Pasien seperti ini, maka pihanya akan melaksanakan tata laksana tersendiri di ruangan UGD terpisah dengan pasien lainnya.
Menurutnya, saat ini masyarakat telah lebih percaya mengenai penerapan protokol di fasilitas kesehatan. Di samping itu memang tidak ada opsi lain bagi mereka untuk berkbat ketika sakit. Vero pun tidak bisa membatasi pelayanan kesehatan mengingat tingginga kebutuhan masyarakat akan puskesmas. “Ya kalau kita batasi juga kan kasihan,” ujarnya.
Masih dijelaskan Vero, puskesmas menerapkan pemisahan penangan antara pasien Influenza Like Illness (ILI) dengan pasien non-ILI. Screening dilakukan di depan pintu puskesmas untuk mengetabui keluhan apa yang dirasakan pasien. Jika mereka mengeluhkan gejala gangguan pernapasan seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan maka akan ditangani di ruang UGD. Ruang tunggu mereka pun dipisahkan agar pasien ILI dan non-ILI ini tidak bercampur. “Mereka (pasien gejala ILI) menunggunya di luar, tapi kalau pasien non-ILI dipersilakan menunggu di tempat biasa, dokternya pun kami bagi 2,” terangnya lagi. (din)