Rutilahu Masih Banyak di Perkotaan
KARAWANG, RAKA – Keberadaan mall, hotel ataupun industri, ternyata tidak serta merta membuat masyarakat sejahtera. Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya rumah tidak layak huni (Rutilahu) di wilayah perkotaan, salah satunya di Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur. Saat ini ada sekitar 18 rutilahu yang belum mendapatkan bantuan.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Purwadana, Dedi Noor Iskandar mengatakan, 25 rutilahu di Desa Purwadana mendapatkan bantuan dari Provinsi Jawa Barat tahun 2018. 25 rutilahu tersebut tersebar di Dusun I Sumedangan sebanyak 7 rumah, Dusun II Jenebin 7 rumah, Dusun II Gempol Tengah 6 rumah dan Dusun IV Bugel 5 rumah. Saat ini, rutilahu tersebut dalam proses pembangunan. “Ini rutilahu program dari Provinsi Jabar di tahun 2018. Alhamdulillah Desa Purwadana mendapatkan bantuan dari program ini sebanyak 25 rumah se-Desa Purwadana,” katanya, pada Radar Karawang, Rabu (7/11).
Meski bantuan ini dari provinsi, lanjut Dedi, tapi masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunannya. Sehingga, masyarakat yang tidak mampu terbantu. “Pelaksanaannya bagus, terutama masyarakat tetangga dengan kesadaran sendiri ikut melibatkan diri memberi bantuan tenaga,” tambahnya.
Agar pelaksanaan pembangunan berjalan baik, sebagai BPD, Dedi turun langsung ke lapangan melihat proses pembangunan rutilahu. Hal ini diperlukan, agar pembangunan sesuai aturan, karena ini merupakan bantuan dari pemerintah. “Sehubungan dengan pengawasan aktif dari anggota BPD khususnya, tidak sampai terjadi penyelewengan dalam penggunaannya,” ujarnya.
Ketua Bidang B BPD Purwadana, Tarya menambahkan, BPD turut bertanggung jawab dalam pengawasan pembangunan di desa, termasuk pembangunan rutilahu. “Monitoring ini guna mengecek secara langsung wujud fisik, apakah sudah sesuai dengan RAB dan sebagai bentuk pelaksanaan tugas nyata di wilayah,” tutupnya, saat monitoring pembangunan rutilahu di Dusun II Jenebin, Kampung Bobojong, RT 006/003 Desa Purwadana. (asy)