Uncategorized

Yayan Gantungkan Hidup dari Bambu

CIKAMPEK, RAKA – Ditengah sulitnya lapangan pekerjaan di perusahaan, membuka usaha atau bisnis sendiri memang merupakan solusi untuk memiliki penghasilan rutin. Banyak usaha yang bisa dijalankan, seperti membuka bisnis kuliner, membuka warung sembako atau usaha lain yang tidak terlalu susah untuk dijalankan.

Diantara banyaknya jenis usaha, Yayan Rahyan yang menjadi Ketua RT01 RW11 di Perumahan BMI 2, memilih untuk menjalankan bisnis penjualan bambu sebagai sumber matapencahariannya. Meski terlihat seperti yang tak menjanjikan, namun bisnis tersebut ternyata memiliki banyak keuntungan. Setiap hari, paling sedikit ia bisa menjual 20 sampai 30 batang bambu dengan harga Rp12.000 perbatangnya. “Lumayan sehari pasti ada aja yang kejual. Paling sepi 20 batang,” kata Yayan saat berbincang dengan Radar Karawang.

Dikatakan Yayan, dalam satu bulan ia tidak pernah kurang dari 1000 batang bambu yang terjual. Padahal, hanya menjual bambu di wilayah perumahan BMI saja. Jika musim kemarau seperti beberapa waktu lalu, dalam sehari ia bisa menjual 400 batang dalam sehari. “Waktu itu pernah saya menjual sampai 400 batang. Karena kalau bukan musim hujan kan banyak yang membangun rumah,” ujarnya.

Meski saat ini banyak pembangunan rumah yang menggunakan bahan dari baja ringan, kata dia, usaha penjualan bambunya tetap bisa berjalan. “Berpengaruh sih emang. Tapi alhamdulillah sebulan seribu batang pasti terjual,” katanya.
Ketika ditanyakan keuntungan yang didapatkan, Yayan mengaku dalam satu batang bambu ia mendapat keuntungan Rp5.000. Untuk itu, keuntungan yang didapatkan dari bisnis penjualan bambu itu lebih dibandingkan penghasilannya ketika bekerja sebagai buruh pabrik. “Lebihlah kalau dibanding gaji pabrik. Dulu saya kan di pabrik juga. Usaha bambu sudah berjalan 4 tahun,” ungkapnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, dalam usaha penjualan bambu itu, sudah tidak bingung lagi untuk mencari bambu yang akan dia jualnya. Karena sejak awal ia menjalankan usaha tersebut sudah mempunyai pemasok dari Subang yang siap mengirim berapapun bambu yang dipesannya. “Saya belanjanya dari Subang. Sebulan sekali dikirim 1000 batang bambu dari Kalijati ke sini,” ujarnya.

Masih disampaikan Yayan, karena keuntungan yang lumayan besar, ia menyarankan kepada anaknya untuk tidak bekerja sebagai buruh pabrik. “Ke anak juga kalau bisa mending buka usaha. Usaha apa aja yang penting punya usaha sendiri,” pungkasnya. (cr2)

Related Articles

Back to top button