Uncategorized

Warga Belajar PKBM Dinilai Lebih Kreatif

KOMPAK : Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Sri Rahayu Agustina usai melakukan sosialisasi 4 pilar.

CILAMAYA KULON, RAKA – Di sela-sela sosialisasi 4 Pilar di PAUD Al Bayan yang bertempat di Desa Pasirukem, Kecamatan Cilamaya Kulon, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Sri Rahayu Agustina berikan motivasi kepada warga belajar paket C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Asolahiyah, Senin (30/11).

Dewan Partai Golkar itu menegaskan agar para peserta didik bisa semangat berwirausaha dan memiliki keterampilan. Menurutnya, hal itu yang harus ditanamkan dan menjadi keunggulan PKBM yang biasanya mengelola Paket A, B dan C. “Kalian harus memiliki cita-cita yang tinggi, jadi wirausahawan atau pengusaha. Jangan hanya jadi pekerja dan meminta ke orang lain. Inggat, lembaga pendidikan dan tenaga pendidik yang berhasil itu terlihat saat berada di lingkungan masyarakat. Apakah mampu berkontribusi dan bermanfaat bagi orang lain, atau tidak? karena keberhasilan bukan diukur dari latar belakang dan sekolahnya,” ujar Sri.

Sri juga menyebutkan, PKBM ini selalu diidentikan dengan pengelolaan paket A, B dan C. Tetapi kenyataannya, keterampilan yang diwujudkan Yayasan Asholahiyah ini luar biasa, selain warga belajarnya mampu memproduksi puluhan ribu makser saat pandemi, juga mampu mengelola limbah-limbah plastik dan daur ulang yang bermanfaat.

Sejauh mana keterampilan yang dimiliki siswa paket ini berkembang, apakah link and match dengan perusahaan seperti dengan perusahaan otomotif hingga supermarket. “Jadi kalau seperti ini saya melihat gelagat usaha dari lulusan Paket C ini sangat tinggi. Ini harus didorong optimal,” katanya.

Sepanjang yang ia tahu, SMA/SMK sampai saat ini masih jadi penyumbang pengangguran terbanyak. Alasannya, karena SMK/SMA itu masih kurang optimal diperhatikan pemerintah dari sisi alat dan teknologinya sebagai bahan ajar, sehingga mempengaruhi keterampilan para lulusannya.

Oleh karena itu, ia berharap di PKBM ini semakin bagus berketerampilannya dan bisa mendongkrak para lulusannya berwirausaha dan jadi pengusaha. “Lulusan SMA/SMK itu jadi penyumbang pengangguran terbanyak selama ini. Sebab, pemerintah selama ini jarang hadir untuk memberikan fasilitas kelengkapan alat yang memadai di SMK/SMA, ” Ujarnya. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button