HEADLINEKarawang

Corona Merajalela

OPERASI YUSTISI: Sejumlah pengguna jalan kedapatan tidak menggunakan saat operasi yustisi di bundaran Galuh Mas beberapa waktu yang lalu. Sekarang, operasi yustisi akan digencarkan lagi.

Pasien Terus Bertambah, Razia Masker Sehari Empat Kali

KARAWANG, RAKA – Demi mencegah penyebaran virus corona di Kabupaten Karawang, tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Karawang akan meningkatkan penindakan pelanggaran protokol kesehatan.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, dr. Fitra Hergyana Sp.KK mengatakan, operasi yustisi akan ditingkatkan 4 kali dalam satu hari. Sebelumnya, tim Satgas yang terdiri dari aparat gabungan TNI/Polri, Satpol PP, Dishub, Dinkes dan BPBD menggelar operasi yustisi sebanyak 2 kali dalam satu hari. Yakni saat pagi dan sore.
“Sekarang pagi, siang, sore dan malam akan ada operasi yustisi. Titik lokasi setiap harinya berbeda,” kata Fitra, Selasa (1/12).

Ia mengatakan, saat ini, hasil evaluasi dari Satgas Provinsi, Karawang masih dalam wilayah zona merah. Kasus terkonfirmasi virus dan angka pasien yang cukup banyak menjadi salah satu faktornya. Oleh karena itu, kedisiplinan masyarakat bisa menjadi kunci penekanan penyebaran virus corona.

Dijelaskan Fitra, penyumbang pasien terbanyak dari kalangan industri. Oleh karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 Karawang akan melakukan inovasi untuk industri tanguh. Yakni sebuah pilot project industri dengan protokol kesehatan. “Untuk teknisnya nanti segera kita sampaikan,” jelasnya.

Data perkembangan Covid-19 Karawang per Selasa (1/12), jumlah pasien terkonfirmasi virus corona bertambah 66 orang. Total sudah ada 2.897 warga Karawang yang terinfeksi, dengan rincian 647 dalam perawatan, 2.143 sudah sembuh dan 107 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Kepala Puskesmas Pacing Ucin Supriadi menyebut lonjakan masyarakat terdampak akibat dari anggapan mereka yang menyepelekan bahwa karena itu sudah tidak ada, maka tak heran jika berbagai aktivitasnya tak dibarengi dengan penggunaan protokol kesehatan. ”Masyarakat menganggap wabah virus sudah hilang tapi kenyataannya di lapangan banyak masyarakat yang yang terdampak dan mengalami lonjakan setiap bulannya lebih dari 100%,” ujarnya.

Akibat anggapan yang tak dibarengi dengan pengetahuan itu, sampai saat ini Kabupaten Karawang masih dikepung oleh wabah dari Kota Wuhan, Tiongkok tersebut dan ia merasa, jika kebiasaan masyarakat tak dirubah Corona ini tidak akan pernah hilang. Terlebih, virus ini ini banyak disepelekan oleh masyarakat, karena mereka menganggap, jika virus ini tidak jauh berbeda dengan batuk, pilek atau flu biasa. Padahal dari sisi pengetahuan kesehatan, jelas berbeda, dan virus corona dinilai lebih berbahaya meskipun gejalanya hampir sama. “Kita lihat saja sekarang banyak masyarakat yang tidak mengindahkan protokol kesehatan seperti digelarnya hajatan perkumpulan-perkumpulan dan yang lainnya,” katanya. (nce/rok)

Related Articles

Back to top button