Kasus DBD Dinilai Menurun

RACIK OBAT: Petugas puskesmas Telukjambe meracik resep obat yang sudah diberikan dokter. Pelayanan kesehatan di puskesmas ini tetap berjalan maksimal meski di tengah pandemi corona.
Januari Hingga September 43 Orang
KARAWANG, RAKA – Musim penghujan sekarang menimbulkan berbagai penyakit. Salah satunya demam berdarah dengue (DBD). Jumlah pasien DBD di Puskesmas Telukjambe Timur mengalami penurunan.
Pada Desember saat ini telah memasuki musim penghujan. Hal ini menimbulkan dampak penyakit di masyarakat. Salah satunya yakni DBD. Pasien DBD di bulan ini mengalami penurunan dari bulan sebelumnya. Masyarakat diharapkan tetap menjaga kebersihan rumah dan tempat penyimpanan air. Tempat penyimpanan air sering-sering dibersihkan agar tidak terdapat jentik-jentik nyamuk. Kasus pasien DBD dari Januari hingga September sebanyak 43 kasus. Peningkatan kasus dari Oktober ke Desember hanya sebanyak dua kasus saja. “Sebenernya turun ya, tadinya nyampe 43 kasus dihitung dari Januari ya,” ujar Ahmad Tirtana, petugas DBD Puskesmas Telukjambe Timur, Senin (07/12).
Petugas telah melakukan sosisalisasi ke masyarakat perihal penyakit DBD. Selama masa pandemi sosialisasi dilaksnakan oleh kader posyandu masing-masing tempat. Puskesmas telah memberikan tugas kepada setiap kader posyandu untuk melaksanakan sosialsisasi. Hal ini tetap dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan yang ada. “Pada masa pandemi sulit juga sih, paling melalui kader. Kader yang melaksanakan sosialisasi,” ucapnya.
Masa penghujan sekarang perlu meningkatkan kebersihan lingkungan. Melakukan penyemprotan got dan gorong bisa menjadi salah satu cara dalam mencegah terjadinya DBD. Selain melakukan penyemprotan juga perlu dilakukan pembersihan sampah agar tidak menumpuk dan menjadi sarang nyamuk. “Kalau mau terhindar dari DBD ya harus sering ngebersihin lingkungan apalagi sampah yang menumpuk, bahkan kalau perlu diadakan penyemprotan,” pungkasnya. (cr6)