Tradisi Babaritan di Cikalong
CILAMAYA WETAN, RAKA – Sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas limpahan hasil panen, masyarakat Desa Cikalong, Kecamatan Cilamaya Wetan, menggelar babaritan di makam para leluhur. Selain diisi dengan pagelaran wayang kulit, hajat bumi yang berlokasi di Maqom Ki Buyut Kenar di Dusun Tenggulun RT 02/01, juga diisi dengan aksi sedekah dan doa berjamaah.
Kades Cikalong Lili Hermanto mengatakan, pasca panen para petani dan masyarakat Desa Cikalong, khususnya Tenggulun, mentradisikan giat babaritan dengan doa berjamaah, dan pagelaran wayang kulit di makam para leluhur. Hajat bumi yang washilahnya melalui Maqom Ki Buyut Kenar ini adalah ungkapan syukur kepada Allah SWT, atas limpahan panen yang bagus produktivitasnya dan bermanfaat. Bahkan, di sela-sela doanya, diselipkan harapan jelang masa tanam bisa kembali lancar dan hasil yang baik. “Setiap tahun ditradisikan, kebetulan hari ini bertepatan dengan 1 rabiul awal,” katanya.
Lili menambahkan, sebagai ungkapan syukur sebelum acara puncak dimulai, masyarakat dengan guyub mengolah panganan seperti ayam panggang, nasi uduk, buah dan makanan lainnya di rumah masing-masing untuk dibawa di lokasi acara. Setelah berdoa yang dihadiri tokoh agama, masyarakat makan berjamaah dan membawa kembali tumpeng, dan nasi uduk yang sudah didoakan untuk mendapati keberkahan. Sementara di sore dan malam hari, digelar kegiatan wayang kulit di lokasi makam sebagai ruruwat hajat bumi dengan menghadirkan Ki Dalang Cakra Baskara dari Subang.
“Warga bikin olahan makanan di rumah dan dikumpulkan kemudian berdoa, dan makan berjamaah di tempat. Alhamdulillah tradisi ini masih terus lestari,” katanya. Ia berharap, hajat bumi semacam ini bisa terus lestari dengan kearifan masyarakatnya, dan juga sponsor yang ikut serta dalam kegiatan hajat bumi ini. “Ya kita harap setiap tahun bisa terus lestari,” ujarnya. (rud)