HEADLINE

Kecepatan Distribusi Pupuk Kujang Selamatkan Hasil Panen

KARAWANG, RAKA – Pupuk merupakan salah satu sarana produksi dalam kegiatan pertanian. Ketersediaan pupuk yang cukup tentu akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi padi di Karawang. Namun, ketenangan para petani sempat terusik saat terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi beberapa waktu lalu. Mereka resah, was-was hasil panen tidak sesuai yang diharapkan. Beruntung, keresahan tersebut cepat ditanggapi oleh pemerintah dan PT Pupuk Kujang. Tidak berapa lama, pupuk yang dinanti para petani kembali beredar.

Salah satu petani Desa Tegalsari, Kecamatan Purwasari, Uteng (52) mengatakan, saat terjadi kelangkaan pupuk, dia kesana kemari mencari pupuk urea untuk keperluan tanaman padinya. Padahal dia hanya membutuhkan dua kwintal urea saja, namun susah ditemukan. Menurutnya, pupuk sangat vital dalam keberlangsungan pertanian. “Sempat sulit dicari, tapi Alhamdulillah tidak berapa lama kembali diperoleh,” ujarnya kepada Radar Karawang.

Seorang petani Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang, Amat mengatakan, berkat pasokan pupuk yang lancar, kondisi tanaman padi saat ini terlihat sehat, meski tidak semua tanaman padi di Desa Pasirtanjung bisa terlihat bagus. Ada juga diantara para petani yang padinya diserang hama tikus. “Kalau kejauhan memang bagus, warnanya hijau sejauh mata memandang, tapi coba didekati, ada juga tamaman padi sisa tikus,” ujarnya.

Sementara menurut PPL Desa Lemahabang Suhada, bersyukur melihat keadaan tanamam padi tumbuh dengan baik. Dan hal itu tidak lepas dari usaha para petaninya sendiri. “Sebelum masa tanam atau ketika olah tanah, kita terus pantau dan memberi imbauan kepada para petani. Dan ini hasilnya,” ujarnya.

Menurut Suhada, area pesawahan yang terlihat luas dan hijau dan sehat, jelas hasil usaha petani sendiri. Ia hanya bisa mengimbau dan memberikan arahan saja. “Ini asli kerja petani, dan kedepannya sampai panen, mudah-mudah bisa tetap mulus,” ujarnya.

Agus Faisal, ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mandiri, Desa Darawolong, Kecamatan Purwasari, mengatakan pentingnya pupuk subsidi produk Pupuk Kujang untuk kelangsungan pertanian di Karawang. Langkanya pupuk yang berdampak besar pada seluruh proses pertanian, menjadi bukti jika petani sangat mengandalkan pupuk bersubsidi. Para petani bimbang untuk menanam, sebab khawatir nantinya tidak bisa memupuk dan berdampak pada gagalnya pertanian. Tidak adanya kepastian ketersediaan pupuk ini membuat mereka menunda penanaman yang bisa saja melewati masa tanam ideal, sehingga pertanian nantinya tidak optimal. “Yang namanya petani kan menghitung kapan bagus tanam,” katanya.

Yuyun Sosyanti, koordinator PPL UPTD Kotabaru mengatakan, pupuk yang ada di wilayah kerjanya setiap tahun tidak terjadi kekurangan, karena dalam pengajuan pengadaan pupuk, disesuaikan dengan kebutuhan para petani. “Alhamdulillah, di Kotabaru belum pernah kekurangan pupuk,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sebanyak 9 kios yang menjual pupuk bersubsidi, masing-masing kios membuat tiga sampai empat kelompok dari luas tanah pesawahan sebanyak 1.266 hektare. Para petani yang bercocok tanam, tidak akan kesulitan untuk mencari pupuk bersubsidi. “Petani tidak akan kesulitan untuk mencari pupuk bersubsidi, karena persedian pupuk sudah disesuaikan dengan kebutuhan para petani,” jelasnya.

Yuyun mengimbau, kepada setiap kios untuk selalu tepat waktu dalam ketersedian pupuk bersubsidi, agar tidak menghambat para petani dalam bercocok tanam. Jika para kios melanggar aturan dengan menjual harga di atas harga yang sudah tentukan, maka akan terkena sanksi. “Saya harap, persedian pupuk bersubsidi harus tepat waktu dan tersedia untuk para petani,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hanafi menuturkan, terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi pada tahun ini terjadi karena kebutuhan pupuk urea yang diusulkan petani sesuai dengan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (eRDKK), yaitu sebanyak 56 ribu ton. Sedangkan kuota pupuk subsidi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat hanya 38 ribu ton.

Dijelaskan Hanafi, dengan dosis yang dianjurkan oleh Kementerian Pertanian yaitu 225 kg per satu hektare sawah, seharusnya kebutuhan pupuk untuk 95 ribu hektare sawah di Karawang sudah cukup. Tetapi karena para petani di Karawang menggunakan pupuk urea lebih dari dosis yang dianjurkan kementerian, maka terjadi kekurangan pupuk.

 “Tapi petani kita dosisnya biasanya lebih. Satu hektare sawah dikasih 300 kg bahkan 350 kg per hektare,” jelasnya.

Untuk tahun 2021 nanti, kata Hanafi, karena pembelian pupuk subsidi ini sudah melalui sistem online, dosis penggunaan pupuk akan dibatasi sesuai anjuran dari Kementerian Pertanian yaitu 225 kg per hektare. Jika ada penggunaan pupuk melebihi dosis yang sudah diinput dalam eRDKK, maka sistem akan menolak.

 “Mulai tahun depan dosisnya akan dipatok 225 kg per hektare, kalau lebih dari itu sistem menolak,” ujarnya.

Penggunaan pupuk dengan dosis yang lebih dari anjuran, lanjut dia, tidak akan bisa dilakukan oleh petani. Karena pada saat input data eRDKK kemarin sudah disesuaikan dengan dosis yang dianjurkan oleh Kementan.

“Sudah dikunci dengan dosis 225 kg dalam kartu taninya. Kalau yang hektare berarti hanya 450 kg. Kalau lebih dari itu petani gak bisa nebus,” terangnya.

Peran Penting Pupuk Kujang

PT Pupuk Kujang sebagai solusi andal agribisnis, selalu memastikan stok pupuk bersubsidi tersedia. Itu terungkap dari pernyataan Hanafi yang menyebut keberadaan Pupuk Kujang sangat berperan terhadap peningkatan dan perkembangan kegiatan pertanian di Karawang.

 “Ya sangat berperan sekali, karena berada di Karawang sehingga distribusi nya akan lebih mudah. Baik untuk padi maupun untuk tanaman lainnya,” tuturnya.

Pihaknya juga akan mengaktifkan kembali tim KP3 sebagai pengawasan dan penyuluhan pupuk di Karawang, agar persoalan pupuk subsidi langka tidak terjadi lagi. “Kouta pupuk ditambah. Kemudian diaktifkan lagi KP3 sebagai pengawasan,” katanya.

Distan juga berencana akan melakukan pelatihan dan penyuluhan bagi kios-kios dan distributor pupuk. Hal itu agar kios dan distributor bisa lebih optimal dalam menyalurkan pupuk sebagai kebutuhan pokok bagi para petani. “Diharapkan dengan adanya hal ini bisa menekan terjadinya kelangkaan pupuk. Dan tidak terjadi langka lagi,” harapnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan melakukan kroscek lapangan dan pendataan secara detail mengenai pupuk. Kemudian melihat pupuk yang diperjual belikan memenuhi standar atau tidaknya.

Ia merinci, Kabupaten Karawang telah menambah kuota pupuk bersubsidi untuk mengatasi kelangkaan. Dengan adanya penambahan kuota pupuk bersubsidi itu, alokasi pupuk urea untuk Karawang yang sebelumnya mencapai 38.890 ton menjadi 57.165 ton. Kemudian untuk alokasi pupuk SP-36 yang sebelumnya 6.623 ton menjadi 8.655 ton dan pupuk ZA dari 163 ton menjadi 175 ton. Selain itu, lanjut dia, pupuk NPK dari alokasi sebelumnya sebanyak 23.500 ton juga ditambah menjadi 29.086 ton, dan pupuk organik tidak ada penambahan kuota, tetap 7.415 ton. “Penambahan kuota pupuk bersubsidi itu telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat Nomor: 521.34/KEP/1629/PSP/2020 tertanggal 1 Oktober 2020,” paparnya.

Menurutnya, dengan dosis yang dianjurkan oleh Kementerian Pertanian yaitu 200 kg per satu hektare sawah, seharusnya kebutuhan pupuk di Karawang sudah cukup. Karena areal sawah di Karawang seluas 190 ribu hektare. Jika dua kali musim tanam, maka kebutuhan pupuk sebanyak 38 ribu ton sesuai dengan kuota yang diberikan Pemerintah. “Tapi kita biasanya lebih. Satu hektare sawah dikasih 300 kg bahkan lebih. Diharapkan agar penambahan kuota pupuk bersubsidi ini mampu memenuhi kebutuhan petani di wilayah Karawang hingga akhir tahun ini,” tuturnya.

Manager Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Fitria Ratu Pagih mengatakan, dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan. Saat ini kios resmi yang tersebar di wilayah Karawang sebanyak 220 kios. “Tidak hanya untuk wilayah Karawang saja tetapi bagi wilayah di Jabar, Banten dan sebagian Jawa Tengah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kujang. Jadi, kami pastikan stok pupuk aman dan petani dapat tenang saat pengolahan lahan pada musim tanam nanti. Namun perlu diingat juga alokasi pupuk bersubsidi tergantung pada data petani di E-RDKK yang diinput oleh petani,” ujar Ratu. (psn/nce)

Related Articles

Back to top button