PURWAKARTA

Galeri Sultan Wanayasa, Furniture Artistik

TEMPAT USAHA : Pemilik Galeri Sultan Wanayasa menunjukan berbagai produk furniture artistik.

PURWAKARTA,RAKA – Ruang terbuka seperti teras atau taman pada hunian, kerap menjadi tempat bersantai. Guna menambah kenyamanan ruang tersebut, pemilih kursi bermaterial kayu nan artistik menjadi pilihan tepat.

Untuk mencari kursi ataupun meja berbahan kayu tebal dengan bentuk yang artistik, di Kabupaten Purwakarta, tinggal dateng saja ke Galeri Sultan Wanayasa, berlokasi di Jalan Raya Pamengpeuk, Desa Wanasari, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.

Pemilik Galeri Sultan Wanayasa, Darmadji, menuturkan pemilihan material kayu untuk kursi taman memiliki banyak kelebihan. Salah satunya kursi kayu mampu menghadirkan kesan alami hingga dan menambah kesan santai.

Di galeri yang kini dikelola Darmadji, aneka kursi dan meja dibuat dari bahan kayu terbaik berserat juga bertekstur, berusia tua, dengan berukuran tebal dan kayu pilihan yang dibentuk sesuai aslinya. Hal tersebut dilakukan untuk menambah nilai artistik kursi.

“Kayu yang sudah berumur puluhan tahun dan tidak bisa dipotong lagi kami manfaatkan menjadi kursi ataupun meja. Namun ada juga dari kayu tebal yang kami bentuk untuk kursi dan meja,” ujar pria yang akrab disapa Aji itu, saat ditemui di Purwakarta, Kamis (10/12).

Menurutnya, meski berbahan kayu, kursi ataupun meja dari Galeri Sultan Wanayasa cukup awet untuk diletakkan di ruangan tertutup maupun ruang terbuka. Sebab, kursi dan meja tersebut kebanyakan memanfaatkan jenis kayu yang sudah berumur dan kuat, seperti mahoni, jati, jabon, hingga sonokeling. “Kursi dan meja di galeri Sultan Wanayasa ini memang kami buat untuk konsep out door dan in door. Tetapi, jika ingin ditempatkan di dalam ruangan juga tidak menjadi masalah,” ujar Aji.

Selain menyajikan kesan alami dari bentuk alami kayu, sambung dia guratan-guratan serat kayu diolah oleh tangan-tangan terampil dibidang mebelier yang berjiwa berseni menambah kesan artistik benda tersebut.

Sebab, kata Aji, dalam memproduksi aneka kursi taman, dirinya mengaku tidak mengubah bentuk material kayu. Namun, lebih mengkreasikannya dengan menambah sentuhan-sentuhan seni. “Keaslian batang-batang pohon sebagai bahan baku tidak kami ubah, jadi lengkungan-lengkungan kursi dan meja itu memang asli bawaan dari kayu,” ujarnya.

Untuk perawatan, Darmadji menyarankan supaya terlihat lebih rapi dan sebagai bagian dari perawatan kursi bermaterial kayu, sebaiknya ditempatkan tidak langsung menyentuh tanah. “Hal ini untuk menghindari proses pelapukan bahan kayu. Kursi-kursi tersebut sebaiknya diletakan di atas lapisan semen atau batu kalau mau disimpan di outdoor,” ujarnya.

Aji menambahkan, selain untuk melengkapi taman hunian, kursi kayu bernilai seni itu kerap diminati sebagai mebel di kafe-kafe yang ingin menghadirkan kesan alami. “Kursi-kursi kayu tersebut tidak akan termakan zaman dan semakin lama justru semakin awet dan bernilai,” kata dia. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button