KARAWANG

Perkembangan Bahasa Setiap Anak Berbeda

KARAWANG, RAKA – Aspek perkembangan bahasa menjadi salah satu bagian penting dalam tumbuh kembang anak. Hal inilah yang kerap jadi kecemasan para orang tua saat menilai perkembangan bahasa anak tidak sesuai harapan. Padahal aspek ini memiliki tahapan dalam perkembangannya.

Koordinator Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Ine Nirmala menjelaskan, aspek perkembangan bahasa meliputi kemampuan menyimak, berbicara, dan menulis. memiliki tahapan pada setiap pertumbuhan anak. Tahap pertama sejak usia 0 hingga 1 tahun yakni kemampuan merespon dengan menunjukan ekspresi. Pada tahapan ini juga anak mulai mengenal suara dan kata sederhana yang berulang seperti papa dan mama. Tahapan selanjutnya rentang usia 1 sampai 2 tahun sudah memahami dan meniru kata sederhana dari lingkungannya.

Pada usia dua hingga tiga tahun anak mulai bisa berbicara dengan kalimat sederhana dan mengingat nama-nama. Adapun usia tiga hingga empat tahun mengalami peningkatan signifikan dalam pengenalan kosa kata baru misalnya anak mulai bisa bernyanyi. Usia empat hingga lima tahun anak sudah banyak mengenal teman di lingkungan, hal ini berdampak bagus untuk menstimulus perkembangan bahasanya. “Kita jangan langsung menyalahkan saat anak salah ngomong, nanti malah dia gak mau ngomong lagi,” terangnya, Senin (28/12).

Anak mesti diberi keleluasaan untuk mengeksplorasi lingkungan termasuk keleluasaan untuk memproduksi kata apa saja yang ia tiru dari lingkungan. Hal inilah yang dapat menunjang perkembangan bahasa anak dapat terus meningkat. “Untuk masalah anak mengalami keterlambatan dalam berbicara kan ini sesuai dengan tahapannya, dan tidak sama antara satu anak dengan anak yang lain,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, tidak masalah anak diajarkan dua bahasa, misalnya bahasa ibu dan bahasa lainnya. Hal ini mengingat otak manusia mempunyai area broca yang berperan pada proses bahasa serta kemampuan pemahaman dan berbicara. Meski demikian kemampuan anak terhadap bahasa selain bahasa ibu mesti terus diberikan agar kemampuan tersebut tidak hilang. “Dari awal tanamkan bahasa ibunya dulu, baru masuklah bahasa asing atau bahasa lain,” jelasnya.

Untuk meningkatkan perkembangan bahasa pada anak, sebaiknya orang tua memberikan banyak waktu pada anak untuk mencurahkan dan menceritakan apa yang dirasakan. Orang tua juga mesti merespon dengan kata-kata yang benar alih-alih ikut cadel seperti anak. Orang tua juga mesti menatap mata sang anak saat berkomunikasi.

Ia menambahkan, pada usia empat hingga lima tahun biasanya terdapat fase anak banyak berbicara atau ngoceh. Hal ini jangan dilarang namun didengarkan dan difasilitasi dengan menjawab pertanyaannya atau memutarkan lagu sesuai dengan usianya. “Kita harus memahami prinsip perkembangan anak, masing-masing anak punya perkembangannya, dengan merespon anak akan terbangun konsep percaya diri dan berani mengutarakan apa yang dirasakan,” pesannya. (din)

BACA BARENG: Orang tua dampingi anak membaca buku untuk tingkatkan perbendaharaan kosa kata anak.

Related Articles

Back to top button