HEADLINEKarawang

Vaksin Gelombang Pertama untuk 9.240 Tenaga Kesehatan

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Karawang Fitra Hergyana

KARAWANG, RAKA – Vaksinasi corona semakin dekat. Pemerintah Kabupaten Karawang menargetkan 1.541.258 warga Kota Pangkal Perjuangan berusia 18 hingga 59 tahun mendapatkan vaksin.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang dr Fitra Hergyana mengatakan, pelaksanaan vaksin Covid-19 ini akan dilakukan bertahap. Tenaga kesehatan akan menjadi tahap pertama yang mendapatkan vaksin.
“Tahap pertama tenaga kesehatan sebanyak 9.240 orang,” kata Fitra saat dihubungi Radar Karawang, Selasa (5/1).

Setelah tenaga kesehatan, lanjut Fitra, tahap selanjutnya yang akan divaksin yaitu petugas pelayanan publik 38.016 orang, masyarakat rentan 662.284 orang, masyarakat umum dan pelaku lainnya 606.961 orang, masyarakat rentan lainnya lansia 224.757 orang.

Fitra mengatakan, meski belum ada droping dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sejumlah persiapan telah dilakukan Pemkab Karawang agar pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar. Sekitar dua minggu lalu pelatihan vaksinasi sudah disimulasikan di Puskesmas Karawang Kota.
“Logistik serta SDM juga sudah dipersiapkan,” ucapnya.

Diteruskannya, para petugas dari tenaga kesehatan yang akan ditugaskan dalam pelaksanaan pemberian vaksin Covid-19 berjumlah 856 orang.
“Terdiri dari 526 orang bidan, 112 perawat dan 318 dokter. Semuanya dari tenaga kesehatan,” pungkasnya.

Menurutnya, saat ini vaksin virus corona belum didistribusikan ke Karawang dan masih ada di Pemprov Jabar. Dia juga belum mendapat informasi kapan vaksin corona ini akan tiba di Karawang. Sedangkan rencana vaksinasi akan dimulai minggu kedua dan minggu ketiga Januari 2021.
“Gudang vaksin sudah disiapkan, kemungkinan di Dinas Kesehatan dan juga sebenarnya bisa langsung di puskesmas. Kami juga sudah menyiapkan lemari es vaksin,” pungkasnya.

Kabar vaksinasi corona yang sudah tersebar di masyarakat, mendapat beragam pendapat. Arief Maulana misalnya, warga Desa Duren, Kecamatan Klari, tersebut tegas menolak penyuntikan vaksin. Menurutnya efektivitas vaksin untuk mematikan corona belum teruji. “Tidak mau (disuntik vaksin corona), karena tidak mau jadi kelinci percobaan,” ungkapnya.

Keengganan disuntik vaksin corona juga diungkapkan oleh Pucung, Kecamatan Kotabaru, Hari Susilo. Pria berusia 25 tahun itu mengaku khawatir jika setelah disuntik, dia akan dikarantina. “Tidak mau, takutnya nanti diisolasi,” tuturnya.

Hajarudin (25) warga Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kotabaru. Menurutnya, jika disuntik vaksin akan mempersulit pola hidupnya. “Tidak mau, takut berabe,” ujarnya.

Berbeda dengan lainnya, Cepi Sigit (32) pedagang minuman di Karangpawitan, Karawang Barat, justru menyambut baik adanya vaksin. Dia berharap, keberadaan vaksin mampu mengatasi penyebaran virus Covid-19 yang jumlahnya terus meningkat. “Saya senang dan sangat mengapresiasi kinerja petugas. Adanya vaksin tersebut bisa ada solusi agar keadaan bisa normal kembali,” katanya. (nce/mra)

Related Articles

Back to top button