GERBANG SEKOLAH

Tambah Tempat Cuci Tangan

TAMBAH FASILITAS: SMK Tri Asyifa Cikampek menambah tempat cuci tangan di lingkungan sekolah. Pembangunan ini dilakukan sebagai persiapan jika KBM tatap muka diperbolehkan pemerintah.

SMK Tri Asyifa Siapkan Belajar Tatap Muka

KOTABARU, RAKA – SMK Tri Asyifa Cikampek melakukan penambahan jumlah tempat cuci tangan sebagai mempersiapkan apabila pembelajaran tatap muka dilaksanakan.

Kepala SMK Tri Asyifa Cikampek Muhammad Hasanudin mengatakan, di awal tahun 2021, kegiatan belajar mengajar masih menerapkan konsep daring, hal itu karena kondisi wabah virus Covid-19 yang dinilai masih berbahaya untuk keselamatan siswa. “Walaupun kita tidak tahu, sekolah diliburkan ini siswa diam di rumah atau sibuk bermain, tapi kita terus mengingatkan orang tua supaya siswa tetap di rumah dan fokus belajar online,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (12/1).

Ia menambahkan, meskipun kegiatan belajar masih dilakukan secara daring, pihaknya terus melakukan persiapan, khususnya pada penambahan fasilitas tempat cuci tangan mulai dari pintu gerbang, sampai di pintu disetiap kelas. “Sebelum ada wabah Covid-19 juga sebenarnya sudah kita bangun, karena cuci tangan ini memang menjadi program kebersihan sekolah, tapi hari ini kita tambah lagi jumlahnya,” tambahnya.

Hasanudin mengaku, apabila keberadaan virus Covid-19 mulai membaik dan pemerintah daerah mengizinkan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, pihaknya menyatakan siap, pihak sekolah akan memenuhi segala persyaratan kesehatan yang menjadi kewajiban pada KBM tatap muka. “Tempat cuci tangan kita banyak, face shield ada, ruangan semprot disinfektan kita ada, sampai masker pun sudah kita siapkan, untuk ruangan juga kita siap. Pokoknya kita siap mengkonsep metode belajar apabila memang diperbolehkan,” akunya.

Pihaknya juga menilai, penerapan konsep KBM secara daring tidak memastikan bahwa siswa bisa aman dari paparan Covid-19, pasalnya masih banyak ditemukan siswa yang menghabiskan waktunya untuk bermain semenjak diterapkan konsep kegiatan belajar secara tatap muka. “Kalau menimbang berat manfaat dan berat mudarat, saya kira lebih bermanfaat di sekolah. Selain belajar, kesehatan siswa juga bisa diperhatikan, ketimbang bermain dan nongkrong-nongkrong di luar rumah tanpa pantauan orang tua dan guru,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button