HEADLINE

Tanam Mangrove Tidak Efektif

TANAM MANGROVE: Warga menanam mangrup di bibir pantai di Cilamaya.

CILAMAYA KULON, RAKA- Pesisir pantai utara sudah seharusnya di perhatikan lebih serius lagi oleh pemerintah Kabupaten Karawang, mengingat sudah sering kali kejadian air pasang menerjang dan memakan korban, meskipun itu bangunan.

Pemerintah harus lebih jeli melihat kebutuhan masyarakat pesisir pantai. Salah satu yang harus diperhatikan yaitu mengenai daratan yang setiap tahunnya terkikis oleh gerusan air laut.

Kepala Desa Pasirjaya H Abdul Hakim menuturkan, tanaman mangrove memang bisa mencegah terjadinya air pasang masuk ke pemukiman warga, namun untuk saat ini masyarakat pesisir Utara lebih membutuhkan pemecah gelombang untuk menahan air pasang yang lebih besar. Karena akan terasa percuma jika dengan keadaan seperti sekarang ini bibit tanaman mangrove ditanam, terkecuali jika pemecah gelombangnya sudah ditanam terlebih dahulu. “Tidak percuma kalau manggrovenya sudah gede, justru bagus. Karena tanaman mangroove memiliki akar yang kuat dan lebat. Tapi harus dimulai dari bibit, dan bibit tanaman mangrove itukan rentan, kurang cocok kalau dengan keadaan sekarang. Mending didahulukan pecah gelombangnya,” tuturnya.

Ia mengaku bukan sekali dua kali menanam bibit mangrove di sempadan pantai Tanjungbaru, namun pohon yang hanya tumbuh di pantai itu perlu perawatan yang intens dan memiliki pertumbuhan yang cukup lama agar manfaatnya bisa dirasakan. Ia juga sejak dahulu sudah merencanakan untuk membudidayakan pohon mangrove di pantai Tanjungbaru, bahkan sudah pernah ditanam. Namun hasilnya belum memuaskan karena terjangan air laut yang tidak bisa diperkirakan, sehingga seringkali merusak tanaman-tanaman tersebut. Terlebih pantai utara pesisir Karawang saat ini. Nampaknya keadaan alam seperti mulai menunjukkan tajinya, karena dalam beberapa bulan terakhir, tiga kali terjangan air rob sudah memasuki pemukiman warga.

Selain itu ia juga sudah mempersiapkan untuk merealisasikan infrastruktur jalan menuju wisata pantai Tanjungbaru, agar para pengunjung bisa menikmatinya kembali. Namun alangkah lebih baiknya infrastruktur jalan yang bagus itu didampingi dengan pemecah gelombang yang bisa membuat masyarakat merasa aman. “Pemerintah Kabupaten Karawang harus lebih serius menata pesisir Utara Karawang, bukan hanya di Tanjungbaru saja, tapi di kecamatan-kecamatan lain yang ada di sempadan pantai Karawang perlu juga diperhatikan. Karena semakin kesini daratan semakin habis terkikis oleh ganasnya air laut,” ujarnya.

Sementara menurut Pokmaswas Pasirputih Sahari, harus ada upaya dari pemerintah maupun masyarakat dalam meminimalisir terjadinya bencana. Setidaknya ketika ada upaya dari masyarakat dan pemerintah untuk membenahi pesisir pantai Karawang, bencana pun sedikit bisa dicegah, terlebih menurut pokmas Pasirputih Desa Sukajaya itu, semua makhluk memiliki kelemahannya, termasuk bencana rob ini. “Bencana tidak ada yang tahu kapan terjadi, dan seperti apa ganasnya, setidaknya kita manusia bisa meminimalisir korbannya dengan upaya-upaya kita,” terangnya.

Kata Sahari lagi, banyak upaya yang bisa dilakukan oleh umat manusia untuk menghindari dan memperkecil terjadinya bencana, khususnya bencana air rob, yaitu salah satunya menanam pohon mangrove. Namun perlu perhatian khusus dan kesabaran yang ekstra, karena prosesnya tidak instan. “Tidak ada yang tidak memiliki kelemahan, sekalipun itu bencana. Terkecuali Tuhan itu sendiri,” tegasnya. (rok)

Related Articles

Back to top button