Uncategorized

Perbup Pilkades Belum Turun, Aturan TPS Belum Jelas

Camat Tempuran
Suwandi

TEMPURAN, RAKA – Menghindari kerumunan klaster Covid-19, pelaksanaan pemungutan suara akan dilakukan dengan skema wilayah.
Dengan jumlah 500 DPT dalam 1 TPS, regulasi ini bagian dari Protokol Kesehatan Covid-19 menjadi dasar Pilkades di 177 desa tahun ini.

Tertuang dalam Permendagri Nomor 72 tahun 2020, Pilkades dengan protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran Covid-19 itu, juga diperkuat melalui Surat Keputusan Mendagri Nomor 141/0012/ BPD yang terbit Januari 2021 ini.

Namun, Muspika Kecamatan meminta agar regulasi turunan berupa Peraturan Bupati (Perbup) bisa segera diturunkan, mengingat aturan sebelumnya (1 TPs per Desa) masih tertuang dalam Perbup lama dan perlu diganti standarnya, terlebih waktu pelaksanan Pilkades sudah semakin dekat. “Kami di kecamatan sudah mendengar aturan itu (500 DPT per TPS). Tinggal menunggu saja aturan baru atau perubahannya kalau memang Pilkades mau sesuai Permendagri tersebut. Apalagi waktu sudah sangat mepet jelang pelaksanaan Pilkadesnya,” kata Kasie Pemerintahan Kecamatan Tempuran, Encep Supriyadi.

Camat Tempuran, Suwandi AP mengatakan, jauh sebelum Daftar Sementara (DPS) bahkan DPT ditetapkan, Perbup mengenai perubahan skema TPS memang harus secepatnya turun. Sebab, panitia Pilkades sudah harus meraba gambaran pengaturan dan penyesuaian jumlah DPT dengan jumlah TPS yang akan dibuat. Di Tempuran sendiri ada 10 Desa, seandainya satu desa ada 5 TPS, maka sudah akan dibangun 50 TPs. “Jadi sebelum DPS dan DPT harus sudah keluar Perbupnya, agar penyesuaian jumlah TPS bisa di peta-kan,” katanya.

Dengan pemecahan TPS memang lebih terjadwal dan tertib waktu, bahkan sedikit mengurangi kerumunan. Meskipun saat penghitungan suara nanti, tetap harus diwaspadai kerumunannya. Jadi, penambahan anggaran untuk prokes nanti, diharapkan lebih dominan efektifitasnya untuk pencegahan covid-19 di setiap TPS. “Soal penghitungan suara nanti berkerumun atau tidak, kita gak bisa jamin juga, namanya juga Pilkades. Yang penting aturannya saja dulu terbit secepatnya. Kalau sudah terbit, harus disimulasikan dulu seperti apa,” ungkapnya. (rok)

Related Articles

Back to top button