HEADLINEKARAWANG

Bisnis Kreatif Pelajar Selama Belajar Online

MEMBUAT RAK BUNGA: Alif Setia Ramadhan (17) sedang mengelas rangka rak bunga, Selasa (19/1).

Buka Jasa Las, Jual Beli Karakter Game

KARAWANG, RAKA – Di masa pandemi ini ternyata bisa merangsang orang untuk berpikir kreatif. Kemudian menghasilkan produk berdaya jual tinggi untuk menambah ketebalan dompet.

Seperti yang dilakoni Alif Setia Ramadhan (17), siswa SMK TI Muhammadiyah 1 Cikampek. Dia bersama empat orang temannya didampingi guru Teknik Mekanik Industri (TMI), Dedi Sonjaya dan Elis Rohaeni, membuka layanan jasa las. Di sela-sela pembelajaran online, Alif Cs memanfaatkan peralatan bengkel TMI untuk membuat berbagai pesanan pengelasan. “Minggu-minggu ini kami punya pesanan rak bunga bertingkat,” ungkapnya kepada Radar Karawang, kemarin.

Tidak tanggung, dalam satu kali pembukaan order, dia diminta membuat 15 rak bunga bertingkat dari para pelanggan. Hebatnya, dari belasan pesanan tersebut, para pelanggan meminta beragam jenis rak bunga. “Alhamdulillah pesanan banyak. Meski beragam, kami membuatnya dengan senang hati,” tuturnya.

Alif melanjutkan, ide bisnis ini bermula saat gurunya meminta dibuatkan rak bunga bertingkat. Setelah hasilnya memuaskan, guru pendamping mulai memasarkan produk mereka. Alhasil, order pun terus berdatangan. “Kami mengerjakan ini setelah menyelesaikan tugas online dari guru mata pelajaran,” ujarnya.

Lain lagi dengan Fijar Ananda (17) warga Kampung Krajan, Desa Cikampek Barat, Kecamatan Cikampek. Di sela pembelajaran online, dia menekuni bisnis virtual. Salah satu garapannya adalah menjual tokoh atau karakter yang banyak dimainkan para gamers di permainan online. “Bulan kemarin omzet saya sampai Rp50 juta,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, bisnis itu dimulai dari kegemarannya bermain games online. Kemudian, tokoh yang dia mainkan memiliki kemampuan lebih di atas rata-rata karakter lain. Disitulah kemudian ada yang menawar karakter yang dia mainkan dengan harga lumayan. “Satu tokoh karakter bisa dijual ratusan hingga jutaan bahkan belasan juta rupiah. Tergantung kemampuan si karakter,” tuturnya.

Meski begitu, dia tidak melupakan kewajibannya sebagai pelajar. Dia tetap mengikuti pembelajaran jarak jauh, kemudian menyelesaikan tugas dari sang guru. “Saya nikmati saja proses ini. Mudah-mudahan bisa terus mengembangkan bisnis virtual,” ungkapnya.

Lain lagi dengan Ahmad Zeze Fauzi (18), pelajar kelas XII SMK ini mengaku menjalani bisnis ikan cupang. Mulai dari pembibitan hingga siap dijual, dilakoninya selama masa pandemi ini. Hasil dari bisnisnya pun tidak main-main. Dia mengaku bisa meraup untung bersih setiap hari Rp200 ribu. “Kalau lagi ramai bisa nyampe Rp300 ribu sehari,” ujarnya.

Menurutnya, kemampuannya mengelola bisnis ikan cupang karena menonton youtube. Di saluran online tersebut, dia mempelajari banyak hal tentang ikan cupang. Mulai dari pembibitan, perawatan, hingga memasarkan ikan berwarna cantik itu. “Sekarang saya bisa membantu ekonomi keluarga. Orangtua tidak lagi harus memikirkan biaya sekolah,” katanya. (psn)

Related Articles

Back to top button