Nelayan Kesulitan Modal Melaut
PERBAIKI JARING: Nelayan Desa Sukajaya memperbaiki jaring sebelum berangkat melaut. Setiap 10 hari sekali, jaring harus diganti agar hasil tangkapan ikan atau rajungan melimpah.
Ganti Jaring 10 Hari Sekali
CILAMAYA KULON, RAKA- Hantaman air pasang yang sempat menerjang pesisir pantai utara Karawang, tidak menyurutkan semangat nelayan untuk melaut selama ombaknya masih terkontrol. Justru dengan keadaan ombak besar seperti sekarang ini rajungan sedang melimpah. Hanya saja, biaya alat tangkap yang harus di persiapkan oleh para nelayan. Terlebih dengan keadaan jaring yang harus rutin diganti, minimal 10 sepuluh hari sekali.
Salah satu nelayan tradisional Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon Soleh mengatakan, untuk para pemburu rajungan, ombak seperti sekarang ini waktu yang pas untuk melaut. Bahkan bisa dikatakan musimnya panen rajungan. Dengan harga sekitar Rp55 ribu per kilogram, rajungan salah satu binatang laut yang diburu para nelayan tradisional. Namun, para nelayan seringkali terbentur biaya operasional melaut. “Kalau 10 hari gak diganti, jaring itu pada bolong-bolong. Apalagi, yang semestinya panen, sekarang rajungannya malah jarang,” katanya.
Selain itu, nelayan yang memasang jaring untuk rajungan atau ikan lainnya, sering kali kehilangan jaringnya jika telat mengambil. Maka tidak jarang nelayan yang menginap di tengah laut, dan lebih memilih pulang pagi. “Kalau telat angkat jaring, kadang jaring kita ada yang ngangkat atau dibawa. Tentunya harus modal lagi dari nol,” ujarnya.
Adapun mengenai bantuan, Soleh mengaku belum menerima bantuan apapun dari pemerintah. Padahal, ia yang hidup berdua dengan istrinya ini sangat membutuhkan bantuan itu. Setidaknya untuk memperingan pengeluaran ketika hasil melautnya sedang minim. Bagaimana tidak, peralatan dan kelengkapan sekali melaut saja butuh modal, sementara penghasilan nelayan tidak menentu. Kalau tidak dibantu, nelayan tradisional hanya bisa mengandalkan bank keliling ataupun bank emok. “Kalau hasil ia bisa kita jual, kalau tidak hasil mau gak mau mesti pinjam. Makanya para nelayan kecil ini sangat butuh bantuan pemerintah. Minimal alat tangkap ikan atau rajungnnya,” jelasnya. (rok)