Pro Kontra Vaksin di Cilamaya
Camat Cilamaya Wetan
Basuki Rachmat
CILAMAYA WETAN RAKA – Adanya vaksin sebagai pencegahan penyebaran Virus Covid-19 nampaknya tak didukung semua pihak, khususnya masyarakat yang tidak mengetahui dengan jelas asal vaksin tersebut.
Bahkan, isme-isme negatif telah merasuki masyarakat terhadap vaksin buatan perusahaan asal China tersebut. Masyarakat banyak beranggapan jika vaksin itu tak seampuh yang dikabarkan dan merasa khawatir dengan alasan yang tak bisa ia jelaskan.
Salahsatu masyarakat yang enggan disebutkan namanya, ia mengaku tidak ingin vaksin itu merasuki tubuhnya. Bukan hanya itu, ia juga dengan tegas melarang anak-anaknya untuk mendapatkan vaksinasi.
“Saya gak mau divaksin, dan anak-anak juga saya larang untuk menerima vaksin itu. Biarkan saja dengan upaya yang ada, makanan sehat dan menerapkan 3M juga saya rasa cukup untuk menghindari corona,” tegasnya.
Sementara hal itu disayangkan oleh IKD Kecamatan Cilamaya Wetan H Udin Abdulgani. Kata H Udin, pemerintah sudah menyediakan vaksin untuk keperluan masyarakatnya agar terhindar dari virus yang selama ini menggemparkan dunia.
Mengutip dari para ahli, lanjut H Udin, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap vaksin tersebut, karena proses pengembangan vaksin diawasi dengan ketat melalui tahapan uji praklinis dan klinis secara lengkap, agar vaksin yang dihasilkan aman dan efektif.
Terlebih, vaksinasi merupakan cara aman tubuh untuk mengenal, melawan, dan kebal dari penyebab penyakit, seperti virus atau bakteri.
Vaksinasi juga tak hanya lindungi diri sendiri. Orang yang belum bisa divaksinasi, seperti bayi, anak-anak, lansia, atau orang dengan penyakit tertentu dapat terlindungi jika mayoritas masyarakat sudah divaksinasi.
Sebelumnya, Camat Cilamaya Wetan Basuki Rachmat menyebutkan, untuk menghindari dan melawan bakteri yang menyebabkan adanya Virus Covid-19 ini mesti mengikuti apa yang disarankan oleh ahli, dalam hal ini dokter.
Artinya, ia mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh sesuatu hal tanpa kebenaran yang real. Maka dari itu, ia menyarankan agar masyarakat bisa mengikuti anjuran dari dokter dan dinkes, karena mereka lah yang lebih mengetahui dalam hal ini. “Ikuti saja aturan dokter dan para ahli,” tutupnya. (rok)