Korban Banjir Kesulitan Belajar Daring
TIDAK BISA DARING: Listrik mati selama lima hari terakhir ditambah kondisi yang tidak memungkinkan akibat banjir, membuat sejumlah pelajar di Cikampek tidak bisa mengikuti pembelajaran daring.
Koorwilcambidik Cikampek Beri Toleransi
CIKAMPEK, RAKA – Selama rumahnya terendam banjir, para siswa di wilayah Cikampek tidak mengikuti kegiatan belajar daring. Salah satu siswa SMPN 3 Cikampek kelas IX Samuel Destravael Sagala mengatakan, sejak lima hari lalu tempat tinggalnya mulai terendam banjir, hal itu membuat ia bersama keluarganya mengungsi di Stasiun Dawuan. “Mulai banjir itu pas hari Sabtu, aku sama mamah bapak aku langsung ke stasiun,” ucapnya kepada Radar Karawang, Rabu (10/2).
Samuel menambahkan, sejak kejadian banjir, ia tidak mengikuti kegiatan belajar, hal itu karena pemadaman listrik selama masa banjir sehingga smartphone miliknya tidak hidup. “Gimana mau cas HP nya kan dimatiin listriknya selama lima hari,” tambahnya.
Ia mengaku, meskipun ia tidak mengikuti kegiatan daring, namun kedua orang tuanya melakukan komunikasi dengan para guru sehingga mendapatkan toleransi serta harus mengerjakan tugas yang telah tertinggal nanti. “Aku udah bilang sama mamah supaya bilang ke gurunya, kata guru aku juga tidak apa-apa kalau selama banjir, tapi kalau sudah tidak banjir aku diminta ngumpulin tugas nanti,” katanya.
Sementara itu Koorwilcambidik Cikampek Hasanudin mengungkapkan, pihaknya turut berduka atas terjadinya banjir yang melumpuhkan aktifitas warga Cikampek termasuk kegiatan belajar, pihaknya juga memaklumi jika para siswa yang tidak mengikuti kegiatan belajar selama banjir, pihaknya juga membuka komunikasi dengan para guru untuk terus mengawal serta meminta tugas tertinggal setelah kondisi banjir mulai surut. “Jangankan mengerjakan tugas, untuk dapat makan saja mereka susah, makanya kita selaku para guru mewajarkan. Mudah-mudahan kondisi ini cepat membaik sehingga siswa bisa ikut kembali kegiatan daring,” pungkasnya. (mal)