CILAMAYA WETAN, RAKA – Sampai detik ini masyarakat Dua Dusun Kebon Satu dan Dusun Kebon Dua Desa Tegalsari, Kecamatan Cilamaya Wetan masih mengaharapkan adanya tiang listrik tambahan.
Pasalnya, tiang listrik di dua dusun itu hanya satu dan harus dibagi dengan ratusan rumah. Akhirnya, masyarakat setempat harus menerima dampak skoneng setiap sore.
“Tiap sore itu semua masyarakat menyalakan lampu dan barang elektroniknya yang ada di rumah. Dampaknya, nyala lampu pun sedikit redup dan tidak stabil karena satu tiang listrik dibagi ratusan rumah,” ujat RT setempat Wawan.
Terlebih, dengan kondisi kabel listrik yang banyak terkelupas, ditambah musim hujan seperti sekarang ini. Kekhawatiran masyarakat semakin bertambah, karena korsleting listrik bisa kapan saja terjadi.
“Guyuran air hujan merambat ke kabel sering mengeluarkan percikan api, kami takut membahayakan keselamatan masyarakat. Makanya, adanya tiang listrik itu sangat kami harapkan,” katanya.
Selain itu, terdapat kabel-kabel yang sering putus nyambung. Bisa dibayangkan jika kabel putus itu terjadi saat hujan lebat, yang dampak awalnya pasti kepada masyarakat.
Menurutnya, rasa was-was itu bukan saja datang pada kabel listrik yang putus, banjir juga menjadi satu kekhawatiran lainnya.
Ia berharap, setidaknya pemerintah melalui PLN bisa menangani salahsatunya terlebih dahulu, agar tidak banyak kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat.
Dalam hal ini, pihak desa sudah mengetahui hal ini dan siap mengajukan kepada pihak PLN dalam waktu dekat ini. Setidaknya bisa mengetahui secara langsung, apa yang menjadi hambatan pihak PLN tidak menambah tiang listrik di dua dusun Desa Tegalsari ini.
Sementara menurut Kades Tegalsari Awang Wibisono, awal tahun 2020, pihaknya sudah melayangkan surat pengajuan kepada pihak PLN. Namun, sampai saat ini, awal tahun 2021 ini belum ada tanggapan. “Belum ada respon,” ujarnya.
Untuk itu, Kades Tegalsari Kecamatan Cilamaya Wetan ini berharap pihak PLN segera merealisasikannya. Terlebih melihat keadaan kabel-kabel listrik yang sudah banyak terkelupas dan sempat disambung akibat sering putus. “Kalau tidak segera dibenahi, khawatir membayahakan masyarakat. Tolong lah segera dikontrol dan dibenahi secepat mungkin,” tutupnya. (rok)
