HEADLINE

200 Soal 120 Menit

ISI SOAL: Balon kades se- Kabupaten Karawang mengikuti tes tulis sebagai tahapan akhir seleksi. Usai tes tulis, yang lolos akan ditetapkan sebagai calon kades, Jumat (26/2) mendatang.

Lebih Pusing Layani Tamu Dibanding Isi Jawaban

LEMAHABANG, RAKA – Di bagi menjadi enam zonasi, sebanyak 563 bakal calon kepala desa (kades) berseragam putih hitam, serentak ikuti tes tertulis tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Bertempat di SMPN 1 Lemahabang, sebanyak 80 balon kades dari lima kecamatan, diantaranya Kecamatan Lemahabang, Telagasari, Tempuran, Cilamaya Wetan dan Cilamaya Kulon, terlihat serius berjibaku dengan 200 soal yang diujikan oleh panitia.

Kabid Pemdes Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Karawang Encep Komarudin mengatakan, ini semua balon kades mengikuti pelaksanaan tahapan pilkades gelombang dua berupa ujian tes tulis. Untuk menghindari kerumunan yang berlebih, ujian tes tertulis ini di lakukan secara terpisah dan di sesuaikan dengan wilayah masing-masing. “Bagi bacalon kades di dapil empat, kita fokuskan di SMPN 1 Lemahabang,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Selasa (23/2).

Menurutnya, ujian tertulis ini di lakukan bagi mereka yang telah lolos tes di tahap sebelumnya, yaitu tes kesehatan dan tes dari BNNK. Adapun tes tertulis ini akan menentukan bakal calon menjadi calon kades di perhelatan pilkades serentak bagi 177 desa di Kabupaten Karawang. “Setelah ini baru pengundian nomor calon kades,” terangnya.

Dia berharap, semua bakal calon kades bisa mengikuti semua prosedur dan tahapan pilkades yang suguhkan panitia, hingga mereka benar-benar menjadi kades yang sesuai diharapkan oleh masyarakatnya.

Bakal calon kepala Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Imas Suryati mengatakan, untuk mengisi 200 soal bukanlah hal yang sulit. Dirinya yakin bisa mengisi sebagian besar soal yang diisinya selama 120 menit. Untuk mengisi soal-soal tersebut menurutnya, tidak perlu mengandalkan jimat atau jampi-jampi. “Cuukup berdoa sebelum mengisi jawaban,” ujarnya usai mengikuti tes tulis.

Selain itu, untuk menjaga kesehatan tubuhnya sebelum melaksanakan tes, ia menjaga kebugaran badan dengan menjaga fisik, serta sarapan minum susu dan mengkonsumsi telur rebus.

Sementara bakal calon kades dari Desa Cikalong Kecamatan Cilamaya Wetan H Lili Hermanto mengatakan, dalam menghadapi ujian tes tulis ini, ia mengaku tak sempat melakukan persiapan. Bahkan untuk membaca dan membuka pedoman sekalipun. Kata Lili, bagi inkumben seperti dirinya, ditambah dengan modal keaktifan di desa, ia yakin tidak akan kerepotan menghadapi ujian tes tertulis ini, karena semua jawabannya ada di pengalaman sehari-hari. “Kebetulan gak ada persiapan apapun, gak sempet baca-baca apalagi ngapalin. Saya yakin pertanyaannya gak jauh dari pengalaman sehari-hari di desa. Apalagi sebelumnya juga sudah pernah menghadapi hal seperti ini,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh bacalon Kades Sarijaya, Kecamatan Majalaya, Enin Sutisna, menghadapi tes tulis ini ia mengaku tidak sama sekali membaca apalagi menghafal. Kata kades yang akrab di sapa Lurah Adok ini, ketimbang mikirin tes tulis, ia malah lebih puyeng mikirin tamu di rumahnya. “Boro-boro mikirin tes tulis, apalagi baca atau menghafal, saya mah lebih mikirin banyaknya tamu yang datang ke rumah,” celetuknya.

Bacalon Kades Desa Pulomulya Kecamatan Lemahabang Odang Akrab pun mengaku demikian, pertanyaan yang disuguhkan panitia ini tidak jauh berbeda dengan tugas-tugas kades selama menjabat. Apalagi dengan kategori inkumben, ia rasa tidak akan merasa dibebankan, meskipun menghadapi pertanyaan yang seabrek. “Gak ngafalin saya mah, langsung isi aja. Pertanyaannya gak jauh dari seputar pemerintahan desa,” akunya.

Adapun bacalon Kades Rawagempol Wetan Kecamatan Cilamaya Wetan H Udin Abdulgani mengaku, persiapan tetap ia lakukan dengan membuka-buka peraturan perundangan-undangan dan lainnya. Dan ia merasa, soal yang dihadapi juga gampang-gamoang susah. Mulai dari program pemerintah, UU Desa, tupoksi desa dan BPD, sampai ada juga soal matematika. “Tapi saya yakin bisa lolos, karena semua jawaban saya isi. Tinggal nunggu undian nomer calon kades yang di laksanakn di kecamatan, Jumat, tanggal 26 Jumat lusa,” terangnya.

Tidak hanya di SMPN 1 Lemahabang, balon kades juga mengikuti tes tulis di SMPN 2 Telukjambe Timur. Peserta yang hadir sebanyak 90 calon. Peserta tersebut terdiri dari beberapa desa. “Di sini pesertanya cuma 90 orang,” ujar Candrawan Yanuar, Kepala Bidang Kelemba6gaan Desa.

Ia bertugas untuk memonitor kondisi dan situasi di lokasi tes. Soal diberikan dari pihak Universitas Buana Perjuangan. Total soal yang diberikan sebanyak 200 soal. Waktu yang diberikan selama 120 menit. Hasil tes akan langsung diserahkan ke pihak panitia tim 11 masing-masing desa. Peserta yang tidak dapat mengikuti tes akan dianggap gugur.

Pada tes tulis tahun ini terdapat perbedaan dengan tes tulis di periode sebelumnya. Perbedaan tersebut terdapat pada jenis soal yang diberikan. Periode sebelumnya jenis soal yang diberikan yakni esai, namun saat ini jenis yang diberikan hanya pilihan ganda. Para calon di berikan perintah untuk melingkari jawaban yang benar. Soal yang diberikan tentang pemerintahan desa, agama, Pancasila, Undang-undang Desa, Matematika.

Saat mengerjakan seluruh soal, Dalim Rudyansah, balon inkumben Desa Mekarmulya sempat mengalami kesulitan. Hal tersebut dialami saat mengerjakan bagian matematika. Ia tidak begitu memahami dan mengerti perihal hitungan. Tidak ada persiapan yang dilakukan sebelum pelaksaan tes dilakukan. “Kurang paham soal hitungan, ga ada persiapan apapun,” ungkapnya. (rok/cr6)

Related Articles

Back to top button