Sawah Kena Banjir Dapat Rp6 Juta

Pemilik Lahan Bisa Ajukan Klaim Asuransi
LEMAHABANG, RAKA – Banjir berlalu, masyarakat kembali dengan aktivitasnya masing-masing. Selain berbenah, masyarakat mulai menghitung kerugian materil akibat genangan air yang sempat membuat mereka kelimpungan.
Bagaimana tidak, selain perabotan rumah tangga, ladang dan sawah milik petani ikut terendam. Bahkan, untuk sekadar makan dan minum pun sempat dibuat susah.
Untuk itu, UPT Pertanian Lemahabang Dedi Suhendi menyarankan agar para petani yang mengalami kerugian akibat sawahnya terendam banjir, dan mengalami gagal tanam atau gagal panen untuk bisa diasuransikan.
Hanya saja, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para petani. Diantaranya, sawah yang mengalami gagal tanam atau panen, mengalami kerusakan di atas 75 persen di satu musim tersebut. “Nanti kita tinjau dulu, kalau memang kerusakannya di atas 75 persen, bisa diklaim sebesar Rp6 juta per hektare,” kata Dedi.
Bukan hanya itu, sawah yang rusaknya di atas 75 persen itu memiliki batas luas maksimal, yaitu hanya 2 hektare saja. Lebih dari itu, di luar batas aturan yang telah ditentukan pihak Jasindo. “Kalau kerusakannya di atas 75 persen seluas satu hektare, bisa diklaim Rp6 juta. Kalau kerusakannya hanya 50 persen Rp3 juta. Maksimalnya bisa diajukan seluas dua hektare,” ujarnya.
Adapun para petani dibebankan biaya untuk mengklaim asuransi tersebut sebesar Rp36 ribu untuk satu hektare sawah, dan Rp72 ribu untuk dua hektare sawah. Caranya, bisa daftar dulu ke Dinas Pertanian melalui blanko dari PPL. (rok)