Basca Banjir, Warga Saling Membantu
GOTONG ROYONG : Warga mulai beres-beres rumah yang sebelumnya kebanjiran.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Pemulihan paska banjir, masyarakat di Desa Muara Baru saling bantu kebutuhan dan keperluan masing-masing.
Tindakan itu tak lepas dari kebiasaan masyarakat yang masih kental menerapkan adat gotong royongnya.
“Wakil bantu masyarakat lain, nanti ketika wakil butuh, masyarakat lain gantian membantu, dan seterusnya bisa saling membantu antar masyarakat,” kata Kades Muara Baru Ato Sukanto.
Jika saat ini, khususnya di kota-kota besar, adat gotong royong hampir hilang, di Desa Muara Baru masih banyak yang menerapkannya. Seperti contoh lainnya, akan banyak masyarakat membantu ketika salahsatu masyarakat lainnya membangun rumah.
Terlebih ketika pemasangan rangka atap, atau biasa di sebut “Ngadegekun” atau “Mangun”.
Hal itu bisa dikerjakan masyarakat secara sukarela, atau hanya memberi makan seadanya untuk yang ikut membantu.
Begitu pun ketika banjir melanda pekan kemarin, setelah aktivitas masyarakat mulai normal kembali, sebelumnya masyarakat sibuk benahi rumahnya masing-masing. Namun, masyarakat yang tidak terkena dampak juga ikut membantu seadanya.
Artinya, kepedulian antar masyarakat masih tetap terjaga dan memang seharusnya seperti itu, entah di kampung maupun di kota. Tidak terpaku pada besarnya uang yang didapatkan, namun lebih mengutamakan nilai bermasyarakat.
Adpaun menurut salahsatu warganya Asep, nampaknya masyarakat saat ini cenderung mementingkan pribadi, gotong royong, kerja bakti dan pelajaran PPKn lainnya sudah tidak nampak di masyarakat. “Pelajarannya juga sudah tidak ada, ya wajar sih sikap masyarakat itu lebih acuh. Apalagi di medsos, kesopanan itu hampir jarang di kemukakan,” ucapnya.
Padahal saat ini, umumnya Indonesia membutuhkan pelajaran dan praktik masyarakat yang seperti dalam pelajaran PPKn itu. Meskipun diterpa bencana dan kerugian atau dampak yang dirasakan tidak akan terlalu besar. “Ya kalau orang sudah berjiwa besar, gak bakal merasa rugi,” tutupnya. (rok)
