KARAWANG

Si Cantik yang Gemar Bertarung

KONTES : Suasana kontes ikan cupang yang digelar secara virtual oleh Betta Tunas Purwakarta.

Harganya Bisa Jutaan Hingga Diekspor

KARAWANG, RAKA – Ikan cupang atau Betta Splendens kerap dikenal sebagai ikan hias karena memiliki tampilan fisik yang indah. Sebagai ikan hias, ikan air tawar ini unggul karena keberagaman warnanya, terutama pada bagian sirip dan ekornya. Apalagi saat mengembang, ekor dan sirip itu akan nampak eksotis. Meski begitu, ikan ini dikenal mempunyai perangai yang galak. Pejantan akan agresif kepada pejantan lainnya.

Karakter ini yang kemudian membuatnya diburu untuk dimanfaatkan sebagai ikan aduan. Bagi penggemarnya, cupang sudah jarang dijadikan ikan aduan, namun dijadikan ikan hias yang bisa memanjakan mata si penikmatnya. Jika warna pada sirip dan ekornya sudah muncul dan memukau, harga per ekornya bisa mencapai jutaan rupiah. Bahkan di Purwakarta, ada yang sudah berhasil diekspor ke Singapura, Malaysia dan Thailand.

Pemilik usaha ikan cupang hias Jek (31) warga Desa Dawuan Timur, Kecamatan Cikampek, sudah merasakan manisnya berbisnis ikan cupang. Saat ini ia mulai kebanjiran pesanan, bahkan diminta untuk menyediakan 50 ekor ikan cupang jenis Avatar Copper Gold setiap bulannya dengan dihargai Rp32 juta. ”Tantangan dalam usaha ikan cupang ini yang pertama pancaroba, tentunya cukup membuat kita harus lebih waspada dalam menghadapi berbagai penyakit, yang dapat menyerang kesehatan ikan cupang saya,” ungkapnya.

Lain lagi dengan Hamada Djauhari (30) warga Kampung Warung Kadu, Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta. Dia sudah berhasil menembus pasar internasional. Menurutnya memilih untuk ekspor harus memenuhi kualifikasi tersendiri. Oleh karena itu, Hamada tidak bisa serta-merta mengekspor ikan yang kualitasnya biasa-biasa saja. “Minimal yang diekspor itu sudah pasti masuk nominasi kalau dilombakan,” terangnya.

Dengan begitu, dia mampu menjaga kualitas dan kepercayaan konsumennya di luar negeri. “Kalau ada yang kualitas super, langsung saya e-mail gambarnya dan kirim ke sana. Saat ini saya ekspor ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Tapi saya sih punya langganan tetap dari Singapura,” kata Hamada.

Pengiriman dilakukan dengan membungkus ikan dalam kantong plastik dan ditambahkan oksigen. Setelah itu, ikan ditaruh dalam boks styrofoam dan dikirim. Ikan akan melalui proses karantina. Hingga sampai Singapura mungkin dibutuhkan waktu lima sampai enam hari. “Dan ikan itu tidak dibuka atau diberi makan sama sekali. Ikan cupang itu kuat,” terangnya.

Menurut dia, kualitas ikan cupang Indonesia sangat bagus bagi pasar luar negeri. Terutama di Singapura, ikan cupang miliknya sangat disukai. “Di sana dipakai untuk kontes ikan cupang juga,” ucapnya. (mal/gan)

Related Articles

Back to top button