KLARI, RAKA – Kipas angin menjadi salah satu alat untuk mengurangi gerah saat siang maupun malam hari, namun siapa sangka kipas angin dapat mengganggu kesehatan khususnya pada bagian pernafasan.
Promkes UPTD Klari Ana Sugih mengatakan, banyak orang yang terbiasa menggunakan kipas angin, karena kipas mampu membuat badan tetap adem khsusunya pada siang hari. “Bahkan bukan di siang hari saja, kadang orang saat tidur juga tidak bisa lepas dari kipas, bahkan sampai pagi hari,” ucapnya kepada Radar Karawang.
Ia menambahkan, selain memberi kesegaran, rupanya kipas angin memiliki efek tidak baik untuk kesehatan, salah satunya pada pernapasan. Jika kipas angin dihidupkan pada satu ruangan dan dihadapkan ke tubuh seseorang, hal itu dapat mengurangi oksigen dan membuat seseorang lemas. “Tentunya sangat bahaya kalau lagi tidur, bisa-bisa kita tidak sadar dan mengancam keselamatan kita,” tambahnya.
Ia mengaku, kipas juga dapat menyedot debu makro dan masuk pada rongga hidung, bahkan masuk pada badan seseorang yang berdampak iritasi. “Terus solusinya bagaimana? Ya kita kurangi penggunaan kipas walaupun kita akan kesakitan karena cuaca panas, yang membuat tubuh kita berkeringat dan tidak nyaman,” akunya.
Selain kipas angin, rupanya AC juga berdampak tidak baik untuk kesehatan kulit. Meskipun AC tidak mengeluarkan angin besar seperti kipas angin, namun AC dapat membuat kulit dan mata seseorang kering. Bahkan bagi seseorang yang memiliki sensitifitas akan mengeluarkan gejala pusing dan mual. “Jadi kurangi penggunaan kipas dan AC, dan jangan lupa lakukan pembersihan secara rutin, sehingga hal itu dapat meminimalisir penyebaran debu mikro yang dapat mengganggu kesehatan kita semua,” pungkasnya. (mal)
