PURWAKARTA

Beras Surplus, tak Perlu Impor

MASIH SURPLUS: Purwakarta sudah mulai memasuki musim panen. Bulan ini saja, 8.570 hektare area pertanian di Purwakarta akan menghasilkan 53 ribu ton padi kering giling. Dan akan menghasilkan 33 ribu ton beras.

PURWAKARTA, RAKA – Para petani di Kabupaten Purwakarta mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat yang tak akan melakukan impor beras hingga bulan Juni mendatang.

Salah seorang Kelompok Tani Mekar Jaya 1 Desa Cibogogirang, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Pepen Efendi mengatakan, negeri ini tidak harus impor beras. “Karena beras di kita cukup banyak,” katanya, Selasa (30/3).

Area luas sawah yang tergabung di Kelompok Tani Mekar Jaya 1 mencapai 9.996 hektare, menghasilkan sekitar 59.976 ton gabah basah. Sementara gabah kering giling sekitar 49. 980 ton. “Kita akan melakukan panen sekitar Juni atau Juli,” jelasnya.

Ia berharap, pemerintah berkomitmen tidak hanya sampai Juni, melainkan seterusnya impor beras tidak dilakukan. “Daripada impor beras lebih baik pemerintah beli hasil panen para petani dengan harga tinggi,” cetusnya.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan menyebut mengenai impor beras merupakan skala nasional, namun menghadapi puasa dan lebaran Purwakarta masih aman. “Kita bulan ini panen sekitar 8.570 hektare, menghasilkan sekitar 53 ribu ton gabah kering giling yang menjadi beras sekitar 33 ribu ton beras,” kata dia.

Berdasarkan data tersebut, dia kembali menegaskan bahwa pasokan beras di Kabupaten Purwakarta dalam kondisi akan, atau dapat dikatakan surplus. (gan)

Related Articles

Back to top button