Uncategorized

SNNU-ACT Jajaki Program Wakaf Pangan Laut Produktif

KERJASAMA: SNNU Jabar dan ACT saat berada di Pondok Pesantren Asshidiqiyah Cilamaya.

CILAMAYA, RAKA- Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Jawa Barat dan organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjajaki program wakaf pangan laut produktif. Keduanya telah bertemu di Pondok Pesantren Asshidiqiyah Cilamaya, Senin (19/4).
“SNNU Jawa Barat dan ACT mempunyai komitmen yang sama dalam pemberdayaan masyarakat pesisir, ACT mempunyai program wakaf pangan laut produktif, harapan ini bisa dimaksimalkan dalam mendorong masyarakat pesisir yang lebih berdaya,” kata Ketua SNNU Jawa Barat Muslim Hafidz.

SNNU, lanjutnya, akan mencari masyarakat pesisir yang teralienasi dalam kebijakan untuk dimasukkan dalam program wakaf pangan laut produktif. “Kami berharap mendapatkan program ini sebagai wujud kepedulian dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Semoga semangat ini memberi angin segar bagi masyarakat pesisir dan nelayan, diakhir pembicaraan ACT meminta untuk menyiapkan masyarakat pesisir yang teralienasi agar mendapatkan program tersebut,” paparnya.

Sehari sebelumnya, Muslim Hafidz, ketua SNNU Jawa Barat beserta pengurus bertemu kepala Loka PSPL Serang Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Syarif Iwan al-Kadrie untuk membicarakan pengembangan mangrove dan potensi garam. “Kami berbincang terkait pengembangan mangrove dan potensi garam diwilayah Jawa Barat, kami bersyukur disela-sela kesibukannya masih diberikan kesempatan untuk bertemu,” katanya, pada Radar Karawang, Minggu (18/4) malam.

Pria asal Cilamaya ini meneruskan, SNNU diminta mendata lokasi yang belum ditanami mangrove, kemudian direncanakan untuk segera ditanami. “Beliau mengapresiasi SNNU Jawa Barat yang mau membantu pemerintah dalam menjaga laut di wilayah Jawa Barat, beliau juga meminta lokasi yang belum ditanam dan kelompok binaan SNNU untuk ditanam mangrove,” ujar lulusan Magister Manajemen Pembangunan Sosial FISIP Universitas Indonesia.

Muslim mengajak SNNU di tingkat kabupaten/kota untuk turut serta membantu pemerintah menanam mangrove. “SNNU Jawa Barat diharapkan menjadi mitra strategis dalam pengelolaan sumberdaya pesisir laut. Oleh sebab itu, kami SNNU Jawa Barat mengajak SNNU di tingkat kabupaten/kota baik di wilayah laut utara maupun di selatan untuk turut ikut serta membantu pemerintah dalam menanam pohon mangrove, karena mangrove dapat mencegah intrusi air laut, erosi dan abrasi pantai dan sebagai pencegah dan penyaring alami dan sebagai tempat hidup dan sumber makanan. Ini merupakan kepercayaan yang harus dijaga untuk kebaikan pesisir laut diwilayah Jawa Barat yang terus menyusut karena abrasi,” terangnya.

Tidak hanya itu, Muslim menegaskan bahwa SNNU menolak impor garam. Dia melihat, potensi garam lokal sangat besar dan harus diberdayakan dengan maksimal. “Sedangkan mengenai potensi garam, sebagaimana garis kebijakan PP SNNU yaitu menolak impor garam dan tetap mengharapkan pemberdayaan garam lokal agar makin berkualitas,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Back to top button