Derita Nelayan Rajungan Cilamaya
BERSIHKAN MINYAK: Nelayan Cilamaya membersihkan ceceran minyak mentah yang mengapung di laut. Nelayan dirugikan adanya ceceran minyak ini, karena tangkapan rajungan menjadi berkurang.
Kasus Lama Belum Selesai, Muncul Lagi Ceceran Baru
CILAMAYA KULON, RAKA – Belum usai pendistribusian kompensasi bagi para nelayan akibat ceceran oil spill Pertamina PHE-ONWJ, saat ini nelayan Pasirputih Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, kembali dibuat resah dengan adanya ceceran limbah serupa.
“Hari ini (20/4), sekitar pukul 11.30, saya melaut sekitar 6 mil dari bibir Pantai Pasirputih untuk menabur jaring rajungan di titik kordinat: S6.06.608 E107.33.847, tiba-tiba terlihat cecearan minyak mentah Pertamina mengapung,” kata Sodikin, nelayan asal Pasirputih, kepada Radar Karawang.
Menurutnya, dampak kebocoran oil spill satu setengah tahun lalu pun, para nelayan belum bisa bangkit sepenuhnya. Sementara limbah yang sempat membuat nelayan vakum melaut beberapa bulan itu muncul kembali. “Kami nelayan sangat khawatir, dulu waktu bocoran pertama saja, pendapatan tangkapan rajungan masih belum pulih sampai sekarang. Apalagi sekarang semburan kembali muncul,” sesalnya.
Sodikin menjelaskan, Pasirputih merupakan salah satu nelayan terbesar pencari rajungan di Karawang. Sementara dengan adanya ceceran minyak, biota yang hidup di dasar laut akan terpengaruh dan terkena dampaknya.
Selain itu, para nelayan Pasirputih mengaku kecewa terhadap distribusi kompensasi yang di nilai lamban. Belum lagi, tak sedikit nelayan yang jelas-jelas nelayan tercoret daftar verifikasi penerima. “Nelayan Pasirputih sangat kecewa terhadap kompensasi yang lamban, masa kurang lebih setahun setengan masih banyak yang belum kelar? Apalagi nelayan Pasirputih banyak yang tercoret karena verifikasi, padahal tahap awal sudah terdaftar, punya ATM dan tabungan,” tambahnya.
Warga pasirputih lainnya, Masruhin menyesalkan oknum yang ikut terlibat dalam hal verifikasi. Masalahnya, bagaimana nasib mereka yang menggantungkan hidupnya di laut. “Kami mewakili nelayan mengutuk keras terhadap oknum tim verifikasi, terus bagaimana nasib kami para nelayan? Khususnya nelayan Pasirputih pencari rajungan kedepannya, jika habitat rajungan kembali kena limbah,” ujarnya. (rok)