Voli tak Sekadar Hobi
BANYAK TEMAN: Berlatih voli tidak hanya mengasah kemampuan dan membuat badan lebih bugar, tapi juga bisa memiliki banyak teman.
KARAWANG, RAKA – Jika hobi sudah mendarah daging, apapun akan dilakukan agar bisa menyalurkannya. Cedera, waktu, uang dan tenaga sudah tidak jadi soal.
Assyakila Dwi Prasasti (13) misalnya, dia harus jatuh bangun agar bisa menguasai permainan bola voli. Dia sudah tiga tahun ini belatih voli, tepatnya saat ia kelas 5 SD. Ia mengaku saat kecil lebih menyukai bulu tangkis ketimbang voli, namun orang tuanya memintanya untuk mencoba. Ia pun menurut dan ternyata seiring waktu bermain voli telah menjadi hobinya. Selama berlatih tentu banyak suka dan duka yang dirasakannya. Ia sangat senang jika mendapat teman baru selepas latih tanding maupun turnamen, sebab baginya menjadi lawan hanyalah di dalam lapang setelah itu semua atlet adalah teman. Ia juga kerap susah payah berlatih jatuh bangun, namun baginya itu adalah resiko yang wajar dalam mengejar mimpi. “Harus berusaha, giat latihan, gak boleh bilang gak bisa tapi harus mau mencoba,” pesan gadis ini.
Regina Deviola Sitinjak (13), baru Januari tahun lalu memulai untuk fokus berlatih voli. Ia bercerita awalnya memiliki hobi berenang kemudian mencoba berlatih voli bersama sang ibu. Beruntung ia memiliki ibu yang mengerti dan mendukung potensinya, sehingga diajak untuk bergabung dengan Tunas Panatayudha. Sama halnya dengan Deviani, Regina juga bermimpi kelak menjadi atlet voli yang memperjuangkan nama Indonesia di ajang SEA Games.
Hal yang seru dalam bermain voli menurutnya, adalah dapat berlatih dan bermain bersama teman-teman. Beda halnya saat berenang ia kerap hanya berlatih sendiri. Meski ia mengakui program latihan voli lebih berat, namun ia tetap semangat menjalaninya. Selain membutuhkan kondisi tubuh yang bugar, bermain voli juga menurutnya membutuhkan mental yang kuat. “Olahraga itu sehat, kalau ada sakit kayak pegel-pegel itu mah proses, harus lebih rajin, giat dan mentalnya harus kuat,” ucap gadis yang duduk di bangku kelas 2 SMP ini.
Deviani Maharani Putri (12) menuturkan, dirinya mulai menggeluti voli sejak kelas 5 SD. Berawal saat ia menjadi salah satu atlet voli olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN) di sekolahnya. Saat itu ia kerap mendapat omelan sang pelatih, namun hal itulah yang membuatnya terpacu untuk membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi lebih baik. Sampai akhirnya ia memutuskan bergabung dengan Tunas Panatayudha, dan telah berjalan dua tahun sampai sekarang ini. “Iseng-iseng buat O2SN tapi malah keterusan,” tuturnya. (psn)