GERBANG SEKOLAH

Belajar Interaktif Berbasis Animasi

PELATIHAN: Guru mengikuti pelatihan pembelajaran interaktif berbasis animasi bersama dosen Unsika. Penggunaan metode yang menarik sangat diperlukan terutama saat pembelajaran di tengah pandemi.

Latih Kemandirian siswa

KARAWANG, RAKA – Pandemi Covid-19 yang telah mewabah selama lebih dari satu tahun ini berdampak besar terhadap berbagai sektor, salah satunya dunia pendidikan.

Salah seorang dosen Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang Nita Hidayati mengatakan, meski dalam kondisi pandemi ini, peserta didik berada di rumah saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Untuk itu, pendidik dituntut mendesaign media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring atau online. Media pembelajaran berbasis teknologi informasi dapat melatih kemandirian siswa. Salah satunya adalah media pembelajaran interaktif animasi. “Atas dasar permasalahan tersebut, pelatihan penyusunan media pembelajaran interaktif berbasis animasi bagi guru SD di Kabupaten Karawang sangat diperlukan,” katanya, kepada Radar Karawang, Minggu (25/4).

Metode yang digunakan, kata dia, ialah metode pendekatan dan metode pelaksanaan. Target luaran dari kegiatan ini adalah menambah penguasaan dan keterampilan guru dalam penyusunan media pembelajaran. Hasil dari pelatihan tersebut yaitu adanya penambahan pengetahuan baru bagi guru dalam penyusunan media pembelajaran. “Yang mana dengan pengetahuan ini dapat mempermudah siswa dalam pembelajaran matematika,” ucapnya usai melakukan pelatihan terhadap para guru.

Di tempat yang sama, Lessa Roesdiana, yang juga merupakan seorang dosen Matematika mengatakan, kegiatan pelatihan penyusunan media pembelajaran interaktif animasi pada materi waktu ini, dimulai dengan koordinasi awal dengan pihak sekolah di SD Abata Karawang. “Setelah mendapat persetujuan dari sekolah, selanjutnya melakukan koordinasi dengan guru matematika di sekolah tersebut,” ujarnya.

Melalui kegiatan wawancara dengan guru Matematika, sambung dia, diperoleh informasi mengenai pemahaman siswa terhadap pembelajaran matematika. “Setelah melakukan koordinasi dari guru Matematika maka pelatihan dilaksanakan di SD Abata Karawang,” tuturnya.

Setelah itu, tim pelaksana menyiapkan materi pelatihan dengan memperhatikan usulan dari guru matematika. Selain itu tim pelaksana juga melakukan pembekalan kepada mahasiswa dan tim pendamping untuk mempermudah pelaksanaan pelatihan. “Materi yang diberikan adalah penyusunan media pembelajaran interaktif animasi,” jelasnya.

Dosen lainnya, Betha Nurina Sari menambahkan, respon siswa dilihat dari hasil implementasi yang dilakukan pada siswa kelas III SD Abata Islamic School sebanyak 20 orang. Tahap ini dilakukan dengan memberikan angket respon kepada siswa untuk mengetahui kelayakan media animasi sebagai media pembelajaran. “Rata-rata respon siswa terhadap media animasi yaitu positif,” tambahnya.

Masih dikatakan Betha, reaksi dalam kegiatan ini diukur dalam tiga indikator yaitu perhatian, kepuasan, dan percaya diri. Tampilan animasi dibuat semenarik mungkin, agar mendapatkan perhatian siswa dan mengikuti proses pembelajaran dengan baik. “Media animasi yang dibuat juga memiliki percakapan dengan menggunakan bahasa dan kalimat yang sesuai dengan EYD,” pungkasnya. (nce)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button