Kantung Parkir Tuparev Bikin Macet
KARAWANG, RAKA – Dalam waktu lima hingga sepuluh tahun kedepan, Jalan Tuparev bisa menjadi jalan termacet se Kabupaten Karawang. Pasalnya, selain luas badan jalan tidak bertambah, jumlah kendaraan yang melintas semakin banyak, ditambah tidak ada kantung parkir.
Seperti diutarakan Rizki Haris (36) warga Kecamatan Klari, diantara dampak paling serius adalah persoalan parkir. Meski Petugas parkir sudah melaksanakan pengaturan parkir dengan baik, membuat jalan utama itu menyusut karena menggunakan bahu jalan sebagai area perparkiran. “Pengunjung kawasan bisnis Tuparev tiap tahun bukannya berkurang tetapi semakin bertambah. Itu seiring dengan perkembangan kawasan perumahan yang terakses dengan Jalan Tuparev. Sementara jumlah kendaraan pun kian bertambah. Di sisi lain semua pertokoan di kawasan tersebut tidak ada yang memiliki tempat parkir,” tandas Rizki.
Untuk itu, sebut Rizki, sudah saatnya Pemerintah Kabupaten Karawang melakukan perubahan tata ruang di jalur Tuparev. “Warga yang datang berkunjung ke kawasan bisnis Tuparev sepertinya enggan terlalu jauh dari kendaraan. Mereka inginnya memarkirkan kendaraannya dekat dengan toko, sehingga ketika berbelanja tidak harus jauh menenteng barang,” tandas Rizki.
Sementara, lanjut Rizki, peran tata ruang kota yang mendesain solusi agar masyarakat terutama yang menjadi konsumen nyaman pemilik toko pun nyaman, kalau sudah ramai seperti sekarang ini menurut Rizki memang sulit. Makanya dia menyebut itu dilema, juga bagaimana cara mengatasi persoalan kemacetan akibat bahu jalan digunakan untuk lahan parkir.
Pemilik toko alat-alat Olahraga di wilayah itu Ah huan Hian (38) menambahkan, dia tidak memungkiri pertokoan di wilayah Tuparev semakin ramai tiap tahunnya. Dirinya pun mengaku sampai saat ini kebutuhan parkir semakin membutuhkan perluasan. Sementara pemerintah daerah hanya memberikan kebijakan parking road yang diberi pembatas cat putih, sebagai tanda areal tersebut bisa digunakan parkir kendaraan.
“Kami kerjasama dengan juru parkir agar bisa memarkirkan kendaraan konsumen. Kalau perihal retribusi yang berlaku kami tidak tahu, itu sih ada di ranah juru parkir,” ucapnya.
Sementara Didi (30) petugas parkir Jalan Tuparev, mengatakan, biasanya kemacetan terjadi karena pengunjung membludak. “Biasanya di waktu-waktu tertentu saja, tapi kita semaksimal mungkin ngatur supaya lebih baik agar tidak macet,” ucapnya.
Perlu disampaikan Jalan Tuparev salah satu jalan terpenting di Kabupaten Karawang. Selain sebagai ruas jalan utama jalan itu juga pusat perniagaan terbesar di kota Karawang. Sekitar 180 toko lebih saat ini berdiri disepanjang jalan yang memanjang sekitar 2-3 kilometer tersebut. (yfn)