HEADLINE

Khofifah Kampanye Jokowi-Amin di Asshiddiqiyah

CILAMAYA WETAN, RAKA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, kampanye calon Presiden Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin di Pondok Pesantren Ashidiqiyah 3 Cilamaya, Jumat (16/11).

Gubernur Jawa Timur tersebut, didaulat memberikan orasi di hadapan ratusan kiai dan pimpinan pondok pesantren se-Pantura yang dilaksanakan di komplek pesantren pimpinan KH Hasanuri Hidayatullah tersebut.

Khofifah mengatakan, menjadi jamaah tidak cukup hanya dengan membentuk barisan, tetapi yang hadir di Cilamaya ini adalah para komandan atau penggeraknya. Warga NU sebutnya, tidak usah bingung mencari kandidat calon presiden dan wakil presiden, karena ia ingat syi’iran Sunan Bonang tentang obat hati, salah satu diantaranya adalah berkumpul dengan orang-orang saleh, karenanya ia ingatkan bahwa Jokowi tidak bukan saja sedang berkumpul dengan orang saleh seperti ulama, tapi menjadikan ulama sebagai pendampingnya untuk menahkodai kehidupan bangsa kedepan. “Politik itu jangan selalu diserem-serem ya,” katanya.

Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, pertemuan wilayah tak harus di Karawang, di Jabar saja ada 5 zona, ia persilahkan PerguNU yang memetakan rekrutmen kader kultur untuk bersinergi antara santri dan Kiai, tentunya ini bukan saat pilpres saja, tapi sambil membawa misi Islam Rahmatan Lil Al-Amin, “Kita identifikasikan penggerak dan kualifikasikan antara barisan dan penggerak. Insya Allah prasangka kita Jokowi- Amin menang,” paparnya.

Ketua PP Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PerguNU) KH Asep Saepudin Chalim mengatakan, idealisme sebagai warga NU harus diperjuangkan. Tatanan Indonesia yang baik akan terwujud di Jabar, caranya Jokowi – KH Makruf Amin harus menang mutlak. Jujur, sebutnya, dirinya tidak senang jika ada warna NU membanggakan pasangan lain. Untuk itu, ikhtiar semua barisan dan penggeraknya diharapkan solid dan terus sinergi. “Saya gak senang, kalau orang NU membanggakan pasangan lain, karena idealisme sebagai warga NU melihat pimpinan tertingginya punya hajat, maka harus di perjuangkan,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Ashidiqiyah 3 Karawang, KH Hasannuri Hidayatullah mengatakan, soal teori dan strategi untuk pemenangan Jokowi – Amin rahasia, karena pihaknya harus yakin capres-cawapres ini diyakininya menang. Prototipe perkumpulan kiai se-Pantura dan pimpinan pondok pesantrennya ini, akan dibawa ke tingkat nasional. Belajar dari pengalaman pemilihan Gubernur Jabar, dimana warga NU struktural dan kultural solid, maka pada Pilpres 17 April mendatang juga akan sama solidnya, karena satu dan lainnya sudah saling ada kesepahaman bersama. “Kita belajar di pilgub, insya Allah harus yakin menang dong,” tegasnya. (rud)

Related Articles

Back to top button