DLHK Didorong Inovasi Pengelolaan Sampah
SUDAH PENUH: Sampah di TPAS Jalupang sudah penuh dengan sampah.
KARAWANG, RAKA – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang diminta lakukan inovasi dalam pengelolaan sampah. Perluasan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) dinilai bukan solusi. Tokoh pemuda di Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru Agus Supriyadi (28) menuturkan, seberapa luaspun lahan yang dijadikan TPAS, seiring dengan berjalannya waktu sampah tetap akan menumpuk dan menggunung di TPAS Jalupang yang kemudian membutuhkan lagi lahan untuk perluasan. “Kalau terus perluasan mau sampai berapa hektare dijadikan tempat sampah. Perluasan lahan itu bukan solusi,” terangnya, beberapa waktu lalu.
Diakui atau tidak, lanjutnya, adanya TPAS ini berdampak terhadap area persawahan yang masih produktif. Untuk itu, ia meminta DLHK melakukan inovasi dan modernisasi pengelolaan sampah agar tidak harus terus melakukan perluasan setiap tahunnya. “Kalau sekarang itu bukan pengelolaan. Tapi cuma jadi tempat pembuangan aja. Makanya pasti terus membutuhkan lahan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala DLHK Kabupaten Karawang Wawan Setiawan mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mencoba untuk melakukan kerjasama dengan pihak ketiga terkait pengelolaan sampah di Jalupang namun belum ada kelanjutan. Selain itu ada yang dengan teknologi Jepang dan Korea. Namun kebanyakan pihak ketiga ini mengolah sampah menjadi listrik. Sementara proses tersebut perjalanannya masih sangat panjang. “Kalau mengolah sampah jadi listrik itu prosesnya panjang. Alatnya mahal, membangunnya juga lama. Belum lagi nanti harus ada kesepakatan lagi dengan pihak PLN,” tuturnya.
Wawan juga tidak menampik jika limbah sampah dari TPAS Jalupang ini berdampak dan mengganggu terhadap lahan pertanian. “Tidak menutup mata memang mengganngu. Tapi kembali lagi harus ada inovasi di jalupangnya, tapi sampai sekarang belum,” pungkasnya. (nce)