Bisnis Daging Sapi Legit

PEBISNIS MUDA: Regin Saepuloh menunjukan sapi yang akan dipotong
KLARI, RAKA – Meski usianya tergolong masih muda, salah satu warga Desa Duren, Kecamatan Klari, Regin Saepuloh tetap bersemangat menjalankan usahanya sebagai penjual daging sapi.
“Di masa pendemi ini usaha serba sulit. Jangan gengsi selagi pekerjaan itu halal dan bisa menafkahi keluarga kita,” ucap Regin Saepuloh (28) kepada Radar Karawang, Jumat (18/6)
Ia menambahkan, usahanya sebagai penjual daging sapi merupakan usaha milik orangtuanya. Semenjak orangtua laki-lakinya meninggal, ia sebagai anak laki-laki dari keluarganya melanjutkan usaha miliki bapaknya tersebut. Meskipun pengelolaan usaha jagal sapi itu berpindah tangan kepadanya, hal itu tidak mengurangi rasa kepercayaan para pelanggan. “Bahkan kini pelanggan makin bertambah, artinya pelanggan yang dulunya menjadi pelanggan daging sapi pada mendiang bapak saya, masih belanja ke sini,” tambahnya.
Ia mengaku, menjelang hari raya Idul Adha jumlah sapi dan kambing ia perbanyak, apalagi lokasi usahanya tersebut tidak terdapat saingan sehingga dapat dipastikan hari raya Idul Adha akan kebanjiran pelanggan. “Kemarin saya sudah belanja sapi dan domba, ya sambil belajar juga sih walaupun saya belum paham dengan usaha ini tapi terus saya lakoni,” akunya.
Menurutnya, pada satu ekor sapi keuntungan yang ia dapat kurang lebih sebesar Rp500 ribu, itu belum termasuk upah tukang jagal dan saat menyembelih dan memotong daging sapi dan domba tersebut. “Walaupun tidak terlalu besar ya lumayan lah buat nambah-nambah pendapatan, karena kebetulan usaha ini cuma sampingan di luar pekerjaan lain yang saat ini masih saya geluti,” katanya.
Ia juga berpesan kepada para pemuda untuk tetap semangat menjalankan usahanya, di musim paceklik seperti ini, usaha apapun harus dilakoni dengan konsisten, sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. “Jangan pantang menyerah, tidak perlu gengsi, selagi itu halal dan bisa memenuhi kebutuhan hidup kita kenapa tidak,” pugkasnya. (mal)