KARAWANG

21.328 Penderita Corona Sembuh

CERIA: Seorang penderita corona tampak ceria bersama para petugas kesehatan karena dinyatakan sembuh.

KARAWANG, RAKA – Virus corona sangat cepat penularannya. Korbannya pun jumlahnya tidak main-main. Hingga kemarin, penderita Covid-19 yang meninggal tercatat 932 orang. Namun, jumlah penyintas atau yang dinyatakan sembuh juga tidak kalah banyaknya. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat dari 25.704 orang yang terkonfirmasi corona, sebanyak 21.328 orang dinyatakan sembuh. Bahkan, kemarin ada 209 orang yang terbebas dari virus impor dari Tiongkok tersebut.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana mengatakan, pemkab dan gugus tugas terus berupaya untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit ini. “Jadi, yang terpapar banyak, yang berhasil sembuhnya juga cukup banyak,” ujar Fitra.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyebut angka kesembuhan Covid-19 di Karawang masih di atas 93 persen. Meski angka kesembuhan Covid-19 Karawang cukup tinggi, Cellica mengaku rasio kasus Covid-19 dan fatality rate atau angka kematian Covid-19 masih sangat tinggi. Disebutkan Cellica, untuk rasio penularan Covid-19 Karawang masih 18 persen dimana angka normal kurang dari 5 persen. Sedangkan, angka kematian masih 3,02 persen yang seharusnya ditargetkan dibawah 3 persen. Selain itu, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Karawang untuk mempercepat penanganan virus Covid-19. Salah satunya melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan akademisi. Kalangan kampus itu digandeng untuk bekerjasama menangani Covid-19 yang angka penyebaran masih tinggi. “Pertama karena lonjakan kasus semakin tinggi, layanan kesehatan menjadi kewalahan. Jadi kami menginginkan adanya kolaborasi keterlibatan mahasiswa mahasiswi kampus untuk menjadi relawan covid dan vaksin. Dan kedua, Karawang sudah zona merah. Kita diskusikan bersama persoalan kuliah tatap muka,” ungkap Bupati.

Perwakilan Stikes Horizon Uun Nurjanah mengatakan, dengan adanya rencana kerjasama itu pihaknya akan lebih merasa nyaman dan aman ketika menerjunkan mahasiswanya dalam penanganan pandemi covid. Diakuinya, selama pandemi hingga saat ini pihaknya masih terkendala untuk menerjunkan mahasiswa tingkat akhir ke rumah sakit. “Kalau ada kebijakan yang mendukung. Kami bisa melibatkan mahasiswa bukan hanya dari tingkat akhir tapi dari segala tingkatan. Bahkan juga sekaligus dosen. Sementara di kampus kami sudah ada 250 orang yang telah memiliki pengalaman di lapangan sebelumnya,” ucap Uus.

Selama ini, lanjut dia, mahasiwa di kampusnya memang memiliki antusias tinggi untuk praktik kerja lapangan karena ingin mengaplikasikan ilmunya di kampus kepada masyarakat. “Paling masukan dari kami, kami ingin Pemkab mempercepat vaksinasi bagi mahasiswa kami yang akan terjun ke lapangan. Kami juga akan bediskusi dengan pihak intern kampus soal bagaimana teknis izin ke orang tua mahasiswa,” katanya. (psn)

Related Articles

Back to top button