Karawang

Dulu Hina Pancasila, Masuk RSJ, Kini Hina Quran

KARAWANG, RAKA – Masih ingat dengan Ani (21), perempuan muda yang tinggal di Dusun Neglasari, Desa Sukamerta, Kecamatan Rawamerta. Dia dulu sempat menghebohkan jagat maya setelah videonya yang menghina Pancasila viral. Aksi itupun berujung penangkapan. Namun, setelah menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Ani dinyatakan menderita Skizoafektif atau gangguan kejiwaan. Kemudian dia dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. “(Ani) punya anak empat, suaminya buruh tani, pagi berangkat sore baru pulang,” kata Kepala Desa Sukamerta Agus Hasan Bisri waktu itu.

TUNJUKAN QURAN: Ani menunjukan Alquran sambil menghinanya.

Kini, dia kembali membuat ulah. Videonya menghina Quran viral. Dalam video itu, dia mengenakan penutup kepala berwarna putih sedang memegang Alquran. Dia pun menghina Alquran dengan kata-kata yang sangat tidak pantas. Selain itu, akun Facebook Ani mengunggah video lain yang masih berisi orang yang sama. Wanita itu membakar bendera Merah Putih. Awalnya, wanita tersebut tidak setuju orang-orang yang ada di Papua dicap sebagai teroris. Dia menuding teroris yang sebenarnya adalah para mafia hukum. “Ingat ya, Papua itu bukan teroris. Yang teroris itu mafia hukum dan para sekutunya. Itu teroris. Makanya introspeksi kalau mau bilang orang lain itu teroris,” kata wanita itu sambil berteriak.

Setelah itu, barulah wanita tersebut membakar bendera Merah Putih. Dia juga mengklaim telah menginjak-injak bendera Indonesia sebelum didokumentasikan. “Ini benderanya sampah ini. Layak dibakar, layak diinjak-injak. Ini sudah gua injak-injak ini, ini bendera Indonesia ini. Sekarang tinggal dibakar. Gua bakar ya. Gua bakar ya, tuh. Gua bakar. Introspeksi kalau mau bilang teroris kepada orang lain. Terorisnya itu para mafia hukum dan sekutunya, itu teroris,” tukasnya sambil membakar bendera.

Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lido, Ani kemudian tinggal di Tanjung Priok bersama keluarganya. Dia dipastikan sudah pindah dari Rawerta Karawang. “Videonya dibuat bukan di Karawang, lokusnya delik kejadian ada di Tanjung Priok,” kata Oliestha. (psn)

Related Articles

Back to top button